Sujito Terdakwa Pembacokan di Musala Kedungadem Bojonegoro Divonis Hukuman Mati

METRO CEPU – Terdakwa pembacokan di Musala Al-Manar Kedungadem, Bojonegoro, Sujito (65) divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Bojonegoro, Kamis (11/12/2025) siang.

Sujito berdiri tertunduk di ruang sidang Pengadilan Negeri Bojonegoro. Wajahnya datar, nyaris tanpa ekspresi, saat palu Ketua Majelis Hakim Wisnu Widiastuti diketukkan.

Vonis yang dijatuhkan bukan hukuman biasa, melainkan hukuman mati. Sejak saat itu, nasib hidupnya ditentukan oleh keputusan pengadilan.

Majelis hakim menyatakan Sujito terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana terhadap dua orang jemaah Salat Subuh di Musala Al-Manar, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Perbuatannya dinilai melanggar Pasal 340 KUHP, pasal terberat dalam perkara pembunuhan.

Vonis mati ini lebih berat dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Bojonegoro yang sebelumnya menuntut hukuman penjara seumur hidup. Majelis hakim memiliki pertimbangan sendiri.

Tindakan terdakwa dinilai sangat keji, dilakukan di tempat ibadah, saat para korban tengah khusyuk menunaikan Salat Subuh berjemaah.

“Majelis hakim melihat tidak ada rasa penyesalan dari terdakwa, baik dari sikap maupun ucapannya,” ujar Hakim Wisnu saat membacakan pertimbangan yang memberatkan putusan, Jumat (12/12/2025).

Ingatan publik Bojonegoro masih lekat pada peristiwa berdarah yang terjadi Selasa pagi, 29 April 2025. Saat azan Subuh baru saja berlalu, Abdul Aziz, Ketua RT setempat, berdiri di saf bersama jemaah lain di Musala Al-Manar.

Tanpa peringatan, Sujito datang membawa parang dan langsung membacok korban. Abdul Aziz tewas seketika di tempat ibadah yang selama ini menjadi ruang doa dan kebersamaan warga.

Kekerasan itu tak berhenti pada satu korban. Arik Wijayanti, istri Abdul Aziz, yang berusaha melindungi suaminya, ikut diserang hingga mengalami luka parah. Seorang tetangga korban, Cipto Rahayu, juga menjadi sasaran amukan dan kehilangan nyawanya.

Di ruang sidang, setelah vonis dibacakan, Sujito tak segera menyatakan sikap. Melalui penasihat hukumnya, Sunaryo, terdakwa memilih pikir-pikir untuk menentukan apakah akan menerima putusan atau mengajukan banding.

Sementara di sisi lain ruang sidang, keluarga korban menyambut putusan tersebut dengan perasaan lega. Salah satu anggota keluarga korban, Ifnu Dika Rinanto, menyatakan vonis mati itu telah menjawab rasa keadilan yang mereka harapkan. “Putusan ini sesuai dengan harapan keluarga kami,” ucapnya pelan.

Bagi keluarga korban, palu hakim bukan hanya penutup sebuah sidang, tetapi juga penanda bahwa luka yang ditinggalkan tragedi Subuh berdarah itu setidaknya telah mendapat keadilan di mata hukum.***

Kirab Budaya Hari Jadi Blora Meriah dan Menggairahkan Perputaran Ekonomi Blora

METRO CEPU – Pemerintah Kabupaten Blora menggelar Kirab Budaya dalam rangka Peringatan Hari Jadi Blora yang ke-276 Tahun 2025, pada Sabtu (13/12/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi yang tahun ini mengusung tema “Nyawiji mBangun Blora, Akur Makmur Misuwur.”

Prosesi kirab dihadiri oleh Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, beserta Ketua TP PKK Blora, Wakil Bupati Blora beserta suami, Forkopimda Blora, dan unsur eksekutif lainnya hingga legislatif.

Rangkaian kegiatan kirab budaya diawali dari Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora dan dibuka secara resmi di halaman pendopo.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa serta penyampaian laporan Suba Manggala oleh Affriansyah Salfa Saputra, dari Inspektorat Kabupaten Blora.

Kirab diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari kendaraan pengawalan, Suba Manggala, pembawa Bendera Merah Putih dan lambang daerah, rombongan Bupati, rombongan Forkopimda, rombongan anggota DPRD, Duta Wisata, Manggala Retno, Prajurit Jemparing Langit, Manggala Yuda, Prajurit Tetabuhan, hingga Prajurit Semut Ireng sebagai pembawa gunungan.

Dengan berpakaian adat Jawa gaya Solo Basahan modifikasi muslim, Bupati Blora dan istri mengikuti jalannya Kirab Budaya bersama dengan Wakil Bupati, Forkopimda, dan para peserta.

Peserta kirab diberangkatkan dari Rumah Dinas Bupati Blora dengan rute Jalan Pemuda hingga Jalan Ahmad Yani, dan berakhir di Panggung Kehormatan di depan Kantor DPRD Blora.

Prosesi berlangsung tertib dan semarak, diikuti seluruh pangombyong Kirab Budaya Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora Tahun 2025.

Bupati Arief pada kesempatan tersebut mengapresiasi gelaran kirab budaya dalam memperingati Hari Jadi ke 276 Kabupaten Blora.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan kirab budaya ini. Selain untuk memeriahkan hari jadi, juga untuk nguri-uri seni budaya Blora. Banyak para seniman tampil, kesenian kita keluar semua. Generasi muda jadi lebih mengenal seni budaya daerahnya. Kebersamaan melalui kirab budaya seperti ini harus terus kita bangun agar warga masyarakat Blora semakin cinta dan bangga dengan daerahnya. Mari kita Nyawiji mBangun Blora Akur Makmur Misuwur,” ucap Bupati.

Ia juga mengapresiasi gerak cepat petugas hijau DLH Kabupaten Blora yang tidak lelah membersihkan sepanjang jalur kirab secara langsung di belakang peserta terakhir tanpa menunggu semuanya selesai finish. Petugas hijau pun langsung diajak Bupati foto bersama di depan panggung kehormatan.

“Pasukan hijau keren…!! Terima kasih atas kerjasamanya. Jenengan semua top keren. Sehat sehat selalu nggih..,” ujarnya.

44 Peserta Ikuti Kirab Budaya Hari Jadi Blora

Kirab Budaya Hari Jadi Blora Meriah dan Menggairahkan Perputaran Ekonomi Blora 2

Untuk diketahui, Kirab Budaya tahun ini diikuti oleh 44 peserta yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Blora, perwakilan kecamatan, instansi vertikal, BUMD, hingga Masyarakat Adat Nusantara.

Para peserta menampilkan beragam pertunjukan kesenian tradisional yang dipentaskan di hadapan Bupati Blora, Forkopimda, serta masyarakat yang menyaksikan di seputar Tugu Adipura Blora.

Berbagai penampilan mulai Kesenian Barongan, Tari Tradisional Tayub, penampilan teatrikal sejarah Blora, berbagai macam kesenian tari yang menggambarkan potensi Blora, hingga penampilan Barongsai dan Reog yang semakin memeriahkan kirab.

Selain peserta utama, kirab budaya juga dimeriahkan oleh dua peserta eksibisi, yakni Bank Jateng dan kelompok seni Barongan Risang Guntur Seto, yang menjadi daya tarik bagi masyarakat Blora dari berbagai kalangan.

Tidak hanya itu, di kegiatan Kirab Budaya Hari Jadi Blora, juga menggerakkan ekonomi. Penjual makanan, minuman nampak tersenyum lega karena dagangannya laris terjual. Acara yang dimulai pukul 08:00 WIB itupun berakhir hingga 14:30 WIB di depan panggung kehormatan.***

Pertama Kali Digelar di Goa Terawang Blora: Tradisi Grebeg Gunungan Dipadati Ribuan Warga dari Berbagai Daerah

METRO CEPU – Pertama kali digelarnya tradisi Grebeg Gunungan di kawasan Goa Terawang Blora menarik perhatian ribuan warga dari berbagai daerah mulai dari Grobogan, Ngawi, Rembang, hingga wilayah sekitarnya yang memadati lokasi untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam rangkaian tradisi yang sarat makna kultural ini.

Suasana desa dan kota bertemu dalam harmoni kolektif ketika gunungan hasil bumi, hasil kerajinan, dan tumpeng-tumpeng simbolik diarak dengan tata upacara yang teratur, diiringi doa-doa bersama serta pertunjukan seni tradisional yang menegaskan identitas budaya Blora.

Momentum ini tidak hanya menjadi wahana ritual syukur atas berkah panen dan harapan kesejahteraan, tetapi juga berfungsi sebagai platform penguatan solidaritas antardaerah, pertukaran budaya, serta potensi ekonomi mikro bagi pedagang lokal yang memanfaatkan lonjakan pengunjung.

Acara yang digelar di kawasan wisata Goa Terawang Ecopark, Kecamatan Todanan, pada Kamis siang (11/12/2025) ini sukses menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah, bahkan sebelum perhelatan dimulai.

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, hadir bersama Wakil Bupati, jajaran Forkopimda, serta pejabat terkait. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan perdana ini sebagai bagian dari rangkaian Hari Jadi Kabupaten Blora ke-276.

“Terima kasih atas seluruh dukungannya. Kita berdoa semoga di ulang tahun ke-276 ini, Blora semakin maju, pembangunan terus berlanjut, dan seluruh masyarakat mendapatkan hasil bumi yang melimpah. Gunungan ini adalah simbol rasa syukur kita atas nikmat yang diberikan Allah SWT,” tutur Bupati.

Ia juga memohon doa kepada seluruh masyarakat agar dirinya, Wakil Bupati, dan jajaran pemerintahan senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, dan kelancaran dalam memimpin Blora menuju arah yang lebih baik.

Bupati Blora yang akrab disapa Gus Arief turut mengapresiasi ketertiban peserta dan pengunjung selama mengikuti rangkaian acara.

“Ini luar biasa, saya ucapkan terima kasih karena semuanya sangat tertib. InsyaAllah tahun depan akan kita adakan lebih meriah lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Todanan Karyono melaporkan bahwa Grebeg Gunungan tahun ini diikuti oleh peserta dari se-eks Kawedanan Ngawen, meliputi Todanan, Ngawen, Japah, dan Kunduran. Sebanyak 33 gunungan, terdiri dari gunungan lanang dan wadon, turut diarak dalam acara yang menjadi simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta tersebut.

Salah satu pengunjung, Dania asal Grobogan, mengaku sengaja datang jauh-jauh untuk menyaksikan kemeriahan tradisi ini di Goa Terawang.

“Senang sekali bisa melihat langsung acara gunungan. Selamat ulang tahun ke-276 untuk Kabupaten Blora,” ujarnya.

Selain Grebeg Gunungan, acara juga dimeriahkan dengan tari massal dan pentas barongan Blora yang turut menarik perhatian pengunjung. Masyarakat berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin sekaligus destinasi wisata budaya baru di Goa Terawang Blora.***

8 Santriwati Ponpes Al Ma’un Blora Terseret Arus Sungai Lusi Ditemukan, 5 Meninggal Dunia

METRO CEPU – Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, serta para relawan berhasil menemukan korban terakhir dari delapan santriwati Ponpes Al Ma’un Blora yang sebelumnya dilaporkan hanyut di aliran sungai Lusi Kabupaten Blora.

Selama dua hari pencarian, Jumat (12/12/2025) sore, harapan yang sempat menggantung di sepanjang bantaran sungai itu harus berujung duka. Dari delapan santriwati, tiga berhasil ditemukan selamat, sementara lima lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Tiga santriwati yang selamat ditemukan tersangkut di rumpun bambu, berpegangan pada apa saja yang mampu menahan derasnya arus.

Sementara itu, lima korban lain ditemukan tak bernyawa di sejumlah titik sepanjang Sungai Lusi, sebagian berjarak cukup jauh dari lokasi awal mereka dilaporkan terseret.

Tragedi ini bermula dari aktivitas yang biasa dilakukan anak-anak bantaran sungai: mencari kerang. Delapan santriwati Ponpes Al Ma’un Blora siang itu berada di sekitar aliran Sungai Lusi.

Namun, kebiasaan yang tampak sederhana berubah menjadi petaka ketika salah satu santri terpeleset ke bagian sungai yang dalam.

Tujuh teman lainnya yang panik refleks berusaha menolong. Arus sungai yang mendadak deras dan kedalaman air yang tak terduga membuat mereka justru ikut terseret, satu per satu, tanpa sempat menyelamatkan diri.

Sejak kejadian itu, Sungai Lusi menjadi saksi kerja tanpa henti tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, serta para relawan. Penyisiran dilakukan dari hulu hingga hilir, menyusuri aliran sungai, menembus rimbunnya bambu dan derasnya arus air.

Titik terang muncul ketika seorang warga yang tengah memotong bambu menemukan sesosok jenazah santriwati, sekitar 1,5 kilometer dari lokasi awal kejadian. Penemuan itu menjadi awal terungkapnya keberadaan korban lain dan mempercepat proses evakuasi.

Seluruh korban meninggal dunia kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Blora. Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati, menyampaikan bahwa proses visum dan identifikasi segera dilakukan sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga.

“Setelah visum selesai, kelima jasad korban kami serahkan kepada orang tua masing-masing untuk dibawa pulang dan dimakamkan,” ujarnya.

Di tengah duka yang menyelimuti keluarga korban, Mulyowati juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian.

“Alhamdulillah, berkat kerja sama dan kerja keras tim selama dua hari, seluruh korban akhirnya berhasil ditemukan,” pungkasnya.

Sungai Lusi Blora pun kembali mengalir tenang. Namun, bagi keluarga korban dan warga sekitar, aliran itu kini menyimpan cerita duka yang tak mudah dilupakan.***

“Nyawiji mBangun Blora, Akur Makmur Misuwur” Jadi Harapan Pembangunan Blora ke Depan

METRO CEPU – Mengusung tema ‘Nyawiji mBangun Blora, Akur Makmur Misuwur’ pada Peringatan Hari Jadi ke 276 Kabupaten Blora, Bupati Blora H. Arief Rohman, tegaskan momentum ini untuk refleksi sejarah panjang Kabupaten Blora, dan sekaligus meneguhkan komitmen dalam membangun masa depan Blora.

Saat ini, Blora telah menunjukkan jati dirinya sebagai daerah yang terus bergerak maju, terus berbenah, dan terus tumbuh menjadi kabupaten yang lebih kuat serta lebih sejahtera.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Blora saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke 276 Kabupaten Blora di Halaman Kantor Bupati Blora, Kamis (11/12/2025). Hadir Forkopimda Blora, pimpinan instansi vertikal, Ketua TP PKK Kab Blora, Kepala OPD se Kab.Blora, Ketua DWP Kab.Blora.

“Tema yang kita usung tahun ini, Nyawiji, berarti bersatu, menyatukan tekad, dan bekerja bersama, yang menggambarkan semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat. mBangun Blora, artinya membangun Kabupaten Blora dalam seluruh aspek, mulai pemerintahan, ekonomi, sosial, hingga budaya,” terang Bupati Arief.

“Akur, maknanya rukun, selaras, dan harmonis. Semua pihak hidup berdampingan dan menjunjung tinggi toleransi dan Makmur, berarti sejahtera, baik secara ekonomi, sosial, maupun kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya.

Kemudian, tambah Bupati Misuwur, maknanya terkenal, harum namanya, diakui luas. Menggambarkan harapan agar Blora semakin dikenal dengan segala potensinya.

Bupati Arief menjelaskan secara garis besar, tema tersebut artinya bersatu bersama-sama bergandengan tangan untuk mewujudkan Blora yang terus berkembang secara berkelanjutan, hidup dalam suasana damai dan rukun, menuju masyarakat yang semakin sejahtera serta dikenal luas melalui beragam potensi unggulannya.

“Tema ini selaras dengan arah pembangunan yang kita jalankan memperkuat pelayanan publik, meningkatkan kualitas infrastruktur, memperluas lapangan kerja, memberdayakan UMKM dan ekonomi kreatif, memajukan pendidikan dan kesehatan, serta menjaga kelestarian alam dan kebudayaan Blora,” tegas Bupati.

Bupati mengungkap bahwa berbagai capaian pembangunan telah kita raih berkat kerja keras dan sinergi bersama. Namun pihaknya menyadari masih terdapat banyak pekerjaan rumah seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, percepatan pemerataan pembangunan, dan penguatan ekonomi daerah.

“Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah daerah, Forkopimda, swasta, BUMN, BUMD, organisasi atau instansi vertikal, komunitas, generasi muda, dan rekan media dan seluruh yang terlibat untuk mari kita bersama sama Nyawiji, untuk bersama-sama membangun dalam kebersamaan. Mari kita cegah perpecahan, jaga harmoni, dan pererat gotong royong sebagai warisan luhur budaya Jawa yang menjadi roh kehidupan masyarakat Blora,” tandasnya.

Selanjutnya Bupati mengungkapkan Hari jadi ini juga menjadi kesempatan untuk menghormati para leluhur dan pendahulu yang telah meletakkan dasar-dasar pembangunan Blora.

“Kita doakan semoga para pendahulu kita para bupati-bupati terdahulu yang sudah meninggal kita doakan husnul khatimah, dan yang masih hidup semoga selalu diberikan kesehatan, tentunya kita akan terus lanjutkan perjuangan mereka dengan karya nyata, inovasi, dan semangat mengikuti perkembangan zaman,” harapnya.***

Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora, Ratusan Gunungan Ludes Diserbu Warga

METRO CEPU – Ribuan masyarakat Kabupaten Blora tumpah ruah memenuhi sepanjang Jalan Pemuda, Kamis pagi (11/12/2025).

Masyarakat dari berbagai kalangan usia nampak antusias mengikuti Grebeg Gunungan yang digelar dalam rangka Hari Jadi ke 276 Kabupaten Blora.

Ratusan gunungan berjajar di sepanjang Jalan Pemuda, khususnya dari Perempatan MD Mall hingga pertigaan gang panggang.

Masyarakat Blora pun nampak sejak pukul 07.00 WIB sudah ramai berkumpul di area Grebeg Gunungan.

Meskipun sempat gerimis tak menyurutkan antusias masyarakat ikut hadir di grebeg Gunungan yang terdiri dari dua jenis ini yaitu hasil bumi dan jajanan pasar.

Bahkan para petugas terlihat kewalahan menghadang serbuan masyarakat menjaganya Gunungan itu.

Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman,bersama Forkopimda Blora, Sekda Blora, beserta segenap pejabat di lingkup Pemkab Blora, secara langsung menghadiri prosesi Grebeg Gunungan tersebut usai melaksanakan upacara Hari Jadi Blora ke -276 di halaman setda Blora.

“Alhamdulillah, hari ini Kabupaten Blora akan genap berusia -276 tahun. Dan grebeg gunungan ini bentuk rasa syukur kepada Allah-Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah memberikan anugerah yang melimpah di Bumi Mustika,” ucapnya.

“Inilah wujud kebersamaan kita, sambil melestarikan tradisi yang hampir punah. Semoga simbol kemakmuran dalam gunungan ini benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Blora,”tambahnya.

Bupati juga mengapresiasi dan terima kasih saya sampaikan kepada segenap panitia dan seluruh partisipan grebeg gunungan dari wilayah eks-Kawedanan Blora.

“Ini tadi ada sejumlah 108 gunungan yang disajikan disini. Luar biasa, grebeg gunungan tahun ini lebih meriah, benar-benar memaknai filosofi gumrebeg atau riuh-ramai dan semua sudah ludes,” ungkapnya.

Mas Arief sapaan akrabnya menambahkan Khusus tahun ini grebeg gunungan dilaksanakan di masing-masing eks-kawedanan. Hari ini, eks-Kawedanan Blora, di sepanjang Jalan Pemuda, Blora dan eks-kawedanan Ngawen, di Goa Terawang siang nanti.

“Kemudian Minggu, 14 Desember 2025 untuk eks-Kawedanan Cepu di sepanjang Jalan Pemuda, Cepu. Terakhir, Kamis, 18 Desember 2025 eks-kawedanan Randublatung di eks-kawedanan Randublatung. Semoga semua dapat terlaksana dengan baik, aman dan lancar,” pungkasnya.

Dengan grebeg gunungan ini, pihaknya berharap semua mendapatkan berkah, baik yang rayahan untuk mendapatkan bagian dari gunungan, pun bagi yang menyediakan.

Salah satu masyarakat yang menghadiri prosesi Grebeg Gunungan tersebut adalah Shaila (25) warga Kecamatan Blora Kota. Ia mengaku sudah berada di lokasi sejak pukul 07.00 WIB.

Ia bersama warga lainnya turut ikut memperebutkan hasil bumi maupun jajanan pasar yang ada di sejumlah Gunungan.

“Acaranya bagus, warga juga senang, semoga membawa keberkahan bagi masyarakat dan kabupaten Blora. Alhamdulillah tadi bisa dapat jajanan, sayur-sayuran lumayan banyak,” ceritanya.

Ia menyebut, tidak hanya masyarakat yang hadir, sejumlah pelajar juga ikut memeriahkan acara tahunan ini. “Tadi pelajar juga kelihatan ikut dan ini membuat semakin meriah acara,” pungkasnya.

Tak hanya grebeg gunungan, masyarakat turut disajikan hiburan kesenian Barongan khas Blora, yang semakin memeriahkan suasana Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora.***

Komplotan Curanmor Lintas Blora Dibekuk Satreskrim Polres Blora, 13 TKP Terungkap

METRO CEPU – Jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kabupaten Blora (Satreskrim Polres Blora) berhasil membekuk satu komplotan pelaku tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang beraksi di belasan lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Blora dan sekitarnya. Tiga terduga pelaku berhasil diamankan, termasuk seorang penadah.

Pengungkapan ini bermula dari Laporan Polisi Model B No. Pol: LP / B / 13 / X / 2025 / SPKT / POLSEK JEPON / POLRES BLORA / POLDA JATENG, terkait hilangnya satu unit sepeda motor Honda CRF bernopol K-5248-BBE milik korban, Sdr. Luthfi Nizam Ardana (13), pada Jumat, 31 Oktober 2025, sekitar pukul 12.30 WIB.

Sepeda motor tersebut dicuri saat diparkir di teras rumah Sdr. Sukiman, Dk. Ngodo, Desa Semanggi, Kecamatan Jepon, Blora, saat korban sedang melaksanakan salat Jumat. Korban mengalami kerugian materiil senilai kurang lebih Rp20.000.000.

Kasus ini segera ditindaklanjuti oleh Tim Resmob Polres Blora yang dipimpin oleh Ka Team Resmob, IPDA IWAN NUGROHO. Hanya berselang satu hari, pada Sabtu (1/11/2025) malam, tim berhasil mengamankan dua pelaku utama, AR (28) di wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, yang berperan sebagai pemetik, dan Sdr. ANF (19) di Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora, yang berperan sebagai pengawas dan pembantu.

Dari hasil pengembangan, petugas juga berhasil mengamankan Sdr. MNS (32) di depan SD N 1 Ketileng, Kecamatan Todanan, yang berperan sebagai penadah hasil curian.

Kepala Satreskrim Polres Blora, AKP ZAENUL ARIFIN, S.H., M.H., membenarkan pengungkapan kasus tersebut dan mengungkapkan bahwa para terduga pelaku merupakan spesialis Curanmor lintas lokasi.

“Komplotan ini telah beraksi di banyak lokasi. Dari hasil interogasi, terungkap total ada 13 tempat kejadian perkara (TKP) yang mereka akui, tersebar mulai dari Kecamatan Randublatung, Jepon, Blora Kota, Sambong, Kradenan, Kunduran, Banjarejo, hingga Todanan,” ujar AKP Zaenul Arifin.

AKP Zaenul Arifin menambahkan bahwa para pelaku dijerat Pasal 362 KUHPidana tentang Pencurian, dan untuk pelaku penadah dijerat pasal terkait penadahan.

Petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti (BB) yang digunakan dan hasil kejahatan, termasuk 4 unit sepeda motor (di antaranya Honda CRF korban), satu set kunci T, dan sejumlah barang bukti lainnya. Saat ini, para terduga pelaku dan barang bukti telah diamankan di Mapolres Blora untuk proses penyidikan lebih lanjut.***

Satreskrim Polres Blora Berhasil Bongkar Tuntas Komplotan Pelaku Curanmor Lintas Kabupaten

METRO CEPU – Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kabupaten Blora (Satreskrim Polres Blora) berhasil mengungkap dan membongkar jaringan komplotan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang beroperasi lintas kabupaten, menunjukkan kerja keras aparat kepolisian dalam pemberantasan kejahatan terorganisir yang meresahkan masyarakat.

Diketahui pelaku utama yang tercatat sebagai residivis dan terbukti melakukan aksinya di sedikitnya 18 lokasi berbeda, sehingga tidak hanya menimbulkan kerugian materiil bagi para korban tetapi juga menimbulkan ketidakamanan di beberapa wilayah.

Pengungkapan ini berawal dari penanganan Laporan Polisi Model B No. Pol: LP / B / 02 / IV / 2025 / SPKT / POLSEK BOGOREJO / POLRES BLORA / POLDA JATENG, terkait hilangnya satu unit sepeda motor Honda Beat warna silver bernopol K-3567-XE milik Sdri. Sumarni (61) pada Sabtu, 19 April 2025, sekitar pukul 04.30 WIB.

Korban kehilangan motornya yang diparkir di dalam rumah, Dk. Karangpunggur, Desa Karang, Kecamatan Bogorejo, setelah pelaku memanfaatkan kelalaian korban yang lupa mengunci pintu rumah bagian depan. Korban ditaksir mengalami kerugian materiil sebesar Rp15.000.000.

Kasus ini menemui titik terang setelah Tim Resmob Polres Blora, dipimpin oleh IPDA IWAN NUGROHO, berkoordinasi dengan Polres Batang. Pelaku utama, Sdr. SMR (37), seorang petani asal Bogorejo, sebelumnya telah diamankan oleh Polres Batang terkait tindak pidana penggelapan.

Dari pengembangan yang dilakukan di Blora, petugas berhasil mengamankan dua orang penadah: Sdr. SF (61) di Todanan dan Sdr. HR (63) di Rembang, tempat ditemukannya sepeda motor Honda Beat hasil curian dari TKP Bogorejo.

Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim AKP ZAENUL ARIFIN, S.H., M.H., menyatakan bahwa pelaku merupakan residivis yang sudah sangat meresahkan.

“Pelaku utama, SMR, mengakui telah melakukan aksinya di 18 TKP berbeda. Aksi kejahatannya tidak hanya di Bogorejo, tapi juga meluas hingga Jepon, Japah, Ngawen, Todanan, bahkan ke luar kabupaten seperti Grobogan dan Batang. Modusnya selalu memanfaatkan kelengahan korban dan merusak pintu rumah atau kendaraan untuk mengambil motor,” jelas AKP Zaenul Arifin.

Petugas telah mengamankan tiga unit sepeda motor hasil kejahatan, termasuk Honda Beat milik korban di Bogorejo, serta dua unit motor lainnya yang terkait LP berbeda di wilayah Bogorejo.

Para terduga pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHPidana tentang Pencurian dengan Pemberatan. Saat ini, semua pelaku dan barang bukti telah diamankan di Mapolres Blora untuk proses penyidikan mendalam.***

Dua Bersaudara Pelaku Curanmor Ditangkap Tim Resmob Polres Blora

METRO CEPU – Tim Resmob Satreskrim Polres Blora berhasil menangkap dua terduga pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat) kendaraan bermotor (Curanmor) yang beraksi di depan sebuah klinik di wilayah Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Penangkapan dua bersaudara pelaku curanmor itu mencerminkan keberhasilan kerja sama dan profesionalisme Tim Resmob Polres Blora dalam menindaklanjuti laporan masyarakat serta mengamankan wilayah dari tindakan kriminalitas yang mengganggu kenyamanan publik.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, pengumpulan bukti, dan pemantauan, petugas berhasil meringkus kedua tersangka yang diduga melakukan pencurian dengan modus memanfaatkan kelengahan pemilik kendaraan di sekitar area klinik, sehingga barang bukti kendaraan hasil curian dapat disita sebagai materi penyidikan.

Pengungkapan ini didasarkan pada Laporan Polisi tertanggal 6 November 2025, menyusul hilangnya satu unit sepeda motor Honda Scoopy hitam kombinasi hijau pupus bernopol K-6478-BE milik Sdr. Joko Susanto (25).

Sepeda motor tersebut dicuri pada Rabu malam, 5 November 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, saat korban sedang berada di dalam Klinik Sdri. Lisetyoati, Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, untuk pemeriksaan kandungan bersama saksi. Korban mengalami kerugian materiil senilai Rp16.000.000.

Hanya berselang dua hari dari waktu pelaporan, Tim Resmob Polres Blora yang dipimpin oleh IPDA IWAN NUGROHO berhasil melacak keberadaan para pelaku yang diketahui masih saudara kandung.

Pada Jumat, 7 November 2025, petugas berhasil mengamankan Sdr. STM (31) di Kelurahan Tegalgunung, Blora, yang berperan sebagai pemetik atau eksekutor.

Pengembangan selanjutnya mengarah pada adik kandungnya, Sdr. JP (20), yang diamankan di Desa Tambahrejo, Tunjungan, yang berperan sebagai pengawas situasi sekitar. Barang bukti berupa sepeda motor Honda Scoopy milik korban berhasil diamankan.

Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim AKP ZAENUL ARIFIN, S.H., M.H., mengapresiasi kecepatan tim dalam mengungkap kasus tersebut.

“Dua terduga pelaku, yang ternyata adalah saudara kandung, berhasil kami amankan kurang dari 48 jam sejak laporan diterima. Mereka beraksi dengan modus mengambil kesempatan saat korban lengah memarkir kendaraannya. Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHPidana,” ujar AKP Zaenul Arifin.

Saat ini, kedua terduga pelaku bersama barang bukti (termasuk BPKB dan STNK motor korban) telah diamankan di Mapolres Blora untuk proses penyidikan lebih lanjut.***

Menu MBG Lele Krispi di SMP Cepu dari SPPG Kentong 2 Diduga Basi, Makanan Diberikan Kucing

METRO CEPU – Menu Lele krispi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari SPPG Kentong 2 Kecamatan Cepu, Blora, yang dikelola Yayasan Abdi Negara Nusantara diduga basi saat didistribusikan ke SMP Islam Cepu, pada Kamis 27 November 2025 lalu.

Temuan tersebut diketahui, setelah sejumlah siswa enggan menyantap menu pada jam istirahat kedua pukul 11.00 WIB.

Kepala Sekolah SMP Islam Cepu Arif Fausan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa menu lele dari program MBG tersebut basi. “Agak mambu (basi-red) mas. Alhamdulillah tidak ada yang sakit,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan salah satu guru SMP Islam Cepu Kholifatus Syarifah. Menurutnya yang dikirim ke SMP Islam Cepu ini sebanyak 128 porsi ditambah 1 porsi sampel.

Pada menu tersebut ada lele yang basi. Tapi tidak semua basi. Dari 128 porsi yang dibagikan, ada 24 siswa yang kebetulan tidak masuk sekolah. Sehingga berinisiatif memeriksa menu dan ternyata ada 2 porsi yang tidak berbau, yang lainnya semua berbau.

“Setelah tahu ada yang basi terus dikumpulkan dan diberikan ke kucing. Yang dibagikan ke siswa setiap kelas ada yang bau. Tapi kita tidak tahu berapa banyaknya. Hanya saja setiap kelas pasti ada yang bau,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa 2 Desember 2025.

Waktu itu, kata dia, menunya lele, anggur muscat hijau, nasi dan oseng kangkung. Kalau oseng kangkung, menurut dia, aman dan semuanya habis. Karena tidak berbau, dan rasanya juga ada.

Lebih lanjut Kholifatus menyayangkan porsi nasi yang sangat sedikit untuk anak-anak SMP.

Kecuali itu untuk anak PAUD atau SD. Dia juga membandingkan dengan SPPG Cepu 1 dan 2 yang sebelumnya mendistribusikan MBG ke SMP Islam Cepu yang menunya layak dan berkualitas bagus.

“Kalau diambil pakai tangan mungkin hanya dua kali suapan. Jika di bandingkan dengan sebelumnya yakni dari SPPG Cepu 1 dan 2 yang mendistribusikan MBG ke SMP Islam Cepu menunya layak dan berkualitas bagus,” ungkapnya.

Pihak sekolah berharap dengan anggaran yang sama setiap dapur, menunya harus dilayakkan. Sebelum masak, bahannya juga harus dicek apakah layak dikonsumsi.

” Kalau bahannya sudah basi jangan dimasak. Carilah yang segar,” tegasnya.

Sementara itu Kepala SPPI ( Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) Kentong 2 Tegar Putera Wardana saat dikonfirmasi pihaknya belum mendapatkan laporan terkait menu di SMP Islam Cepu yang basi.

“Sampai saat ini kami belum menerima laporan. Dan InsyaAllah akan berbenah lagi dan ditambah. Terkait porsi saat itu, kami agak krodit pas menu lelenya dan ada kekurangan. Karena kami memasak 2.300 porsi,” ujarnya.

Istri Kadus di Blora Diduga Jadi Calo Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dengan Imbalan 50%

METRO CEPU – Praktik calo pencairan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Blora yang diduga melibatkan istri perangkat desa di wilayah Kecamatan Randublatung, kini menjadi sorotan. Pasalnya, terduga pelaku berinisial NY menawarkan jasa pencairan dan meminta imbalan 50% kepada peserta BPJS.

Salah satu warga menjelaskan, dirinya di datangi seseorang yang merupakan anak buah dari saudara NY dan memberitahukan bahwa NY bisa membantu mencairkan BPJS Ketenagakerjaan dengan cepat dengan syarat membawa nomor rekening bank beserta foto wajah (scan).

“Saya di datangi anak buah saudara NY dan ditawari bantuan pencairan BPJS, dan diminta untuk segera datang ke rumah saudara NY secepatnya,” ujarnya belum lama ini.

Sesampainya di rumah NY, korban dimintai biaya administrasi atau jasa sebesar 50 persen dari total dana yang diterima.

“Padahal uang itu kan hak kami, kok mintanya banyak sekali,” ujarnya.

Beberapa warga juga mengeluhkan adanya kebingungan terkait status kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa warga mengaku, sebelumnya tidak pernah terdaftar sebagai peserta, baik yang mandiri maupun yang didaftarkan oleh perusahaan. Namun, tiba-tiba didatangi oleh orang suruhan NY dan diberitahukan bahwa namanya bisa mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan.

“Saya bingung, saya tidak pernah ikut BPJS Ketenagakerjaan, dari kecil gak pernah kerja kemana-mana juga tidak pernah ikut BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri, tapi kok bisa dapat undangan pencairan. Kan aneh?” ucap salah seorang warga yang namanya diminta untuk dirahasiakan.

Suami NY yang juga seorang perangkat desa berinisial P saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa informasi yang dituduhkan tidaklah benar. Kegiatan yang dilakukan oleh istrinya murni untuk membantu.

“Iya memang ada administrasinya, itu juga kesepakatan,” katanya.

Ia pun sempat mengaku sebagai biro jasa, namun saat ditanyakan soal ijin atas biro jasa tersebut, P tidak dapat menunjukkan.

“Apa ya namanya, kalau dikatakan calo kok terlalu kasar,” ungkapnya.

Saat disinggung terkait kemampuan mencairkan dana seseorang yang tidak pernah ikut sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, P menjelaskan, bahwa dirinya mendapatkan data dari grup yang ada Facebook dan grup-grup.

“Masa iya saya bisa bikin data sendiri,” pungkasnya.***

Ratusan Siswa SMPN 1 Blora Diduga Keracunan Menu MBG

METRO CEPU – Ratusan siswa SMPN 1 Blora diduga mengalami keracunan. Kondisi ini ditandai dengan diare massal diduga setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Selasa, 25 November 2025.

Para siswa melapor ke pihak sekolah keesokan harinya dan diperiksa kesehatannya di Rumah Sakit Djawatan Kesetahan Tentara (DKT) dan RSUD Blora pada Rabu, 26 November 2025.

Kepala SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, keluhan diare muncul setelah siswa pulang sekolah.

“Mereka makan MBG pada Selasa. Setelah pulang sekolah, banyak yang mengalami diare. Kemudian melapor ke sekolah pada Rabu,” ujarnya.

Wahyu Yuli, guru SMPN 1 Blora yang membidangi MBG, menyebut jumlah siswa yang mengeluhkan diare mencapai lebih dari 204 orang.

Jumlah tersebut, menurut dia, kemungkinan bertambah karena masih ada kelas yang belum melapor.

Dari ratusan siswa itu, dua dirawat intensif di RS DKT Blora, sementara lainnya diperbolehkan pulang setelah diperiksa dan diberi obat.

Wahyu Yuli menambahkan, jatah MBG untuk SMPN 1 Blora mencapai 955 porsi setiap hari.

Zeze, salah seorang siswa SMPN 1 Blora mengaku buang air besar hingga tiga kali sejak malam hari.

Menurutnya, menu MBG yang dibagikan pada Selasa itu adalah ayam dengan bumbu basah atau rica-rica ayam, sayur pakcoy wortel dan buah melon.

“Beberapa kali saya diare sejak Selasa malam dan juga Rabu pagi. Tapi sekarang sudah agak baikan,’’ katanya.

Zauzah, siswa lainnya mengaku juga mengalami diare meski tidak sampai menghabiskan lauk ayam dalam menu MBG. “Saya makan ayamnya sedikit, tapi juga diare,” ujarnya.

Tidak hanya di SMPN 1 Blora, kasus serupa juga terjadi di SMP Kristen Blora. Sebanyak 47 siswa mengalami diare setelah menyantap menu MBG Selasa.

Sejumlah siswa dari sekolah tersebut datang ke RS DKT dengan kondisi pucat dan lemas pada Rabu siang.

Karena membludaknya siswa SMPN 1 yang hendak memeriksakan kesehatannya di RS DKT, siswa SMP Kristen kemudian dialihkan pemeriksaannya di RSUD Blora.

Kapolsek Blora AKP Rustam membenarkan kejadian itu. “Untuk SMP Kristen sebanyak 47 orang,” ujarnya saat ditemui di RS DKT.

Dari informasi yang dihimpun, menu MBG untuk SMPN 1 Blora dan SMP Kristen berasal dari dapur SPPG yang sama.

Kepala Dinas Pendidikan Blora, Sunaryo, membenarkan adanya kejadian tersebut namun belum dapat memberikan penjelasan rinci.

“Saya masih di perjalanan. Laporannya memang seperti itu,” katanya singkat.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora, Edi Widayat, menegaskan bahwa tim Satgas MBG telah turun ke sekolah, rumah sakit, hingga dapur SPPG untuk menyelidiki dugaan diare massal tersebut.

“Hasilnya akan disampaikan setelah proses pemeriksaan selesai,” ujarnya.

Akibat kasus tersebut, menu MBG untuk SMPN 1 Blora pada Rabu 26 November 2025, diputuskan tidak dibagikan meski sudah tiba di sekolah.

Tumpukan ompreng berisi nasi dan lauk soto serta buah jeruk yang merupakan menu hari itu terlihat dibiarkan di ruang lobi sekolah.

“Setelah koordinasi dengan pihak terkait, menu MBG di SMPN 1 Blora pada Rabu tidak dibagikan,” kata Kapolsek Blora Kota AKP Rustam.

Pantauan di lapangan menunjukkan para siswa SMPN 1 Blora dipulangkan lebih awal sekitar pukul 12.00 WIB. Padahal biasanya pulang pukul 14.00 WIB.

Sebagian dari mereka sebelumnya telah menjalani pemeriksaan di RS DKT. Siswa yang dinyatakan sehat diperbolehkan pulang dengan membawa obat mual dan diare.

“Pada Selasa malam itu, anak saya mengalami diare. Saya kira diare karena sebab lain. Pada Rabu pagi saya baru tahu kalau kasus diare itu menimpa banyak siswa SMPN 1 Blora,’’ kata Riki, salah seorang orang tua siswa. ***