Menu MBG Lele Krispi di SMP Cepu dari SPPG Kentong 2 Diduga Basi, Makanan Diberikan Kucing

Menu MBG Lele Krispi di SMP Cepu dari SPPG Kentong 2 Diduga Basi, Makanan Diberikan Kucing

METRO CEPU – Menu Lele krispi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari SPPG Kentong 2 Kecamatan Cepu, Blora, yang dikelola Yayasan Abdi Negara Nusantara diduga basi saat didistribusikan ke SMP Islam Cepu, pada Kamis 27 November 2025 lalu.

Temuan tersebut diketahui, setelah sejumlah siswa enggan menyantap menu pada jam istirahat kedua pukul 11.00 WIB.

Kepala Sekolah SMP Islam Cepu Arif Fausan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa menu lele dari program MBG tersebut basi. “Agak mambu (basi-red) mas. Alhamdulillah tidak ada yang sakit,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan salah satu guru SMP Islam Cepu Kholifatus Syarifah. Menurutnya yang dikirim ke SMP Islam Cepu ini sebanyak 128 porsi ditambah 1 porsi sampel.

Pada menu tersebut ada lele yang basi. Tapi tidak semua basi. Dari 128 porsi yang dibagikan, ada 24 siswa yang kebetulan tidak masuk sekolah. Sehingga berinisiatif memeriksa menu dan ternyata ada 2 porsi yang tidak berbau, yang lainnya semua berbau.

“Setelah tahu ada yang basi terus dikumpulkan dan diberikan ke kucing. Yang dibagikan ke siswa setiap kelas ada yang bau. Tapi kita tidak tahu berapa banyaknya. Hanya saja setiap kelas pasti ada yang bau,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa 2 Desember 2025.

Waktu itu, kata dia, menunya lele, anggur muscat hijau, nasi dan oseng kangkung. Kalau oseng kangkung, menurut dia, aman dan semuanya habis. Karena tidak berbau, dan rasanya juga ada.

Lebih lanjut Kholifatus menyayangkan porsi nasi yang sangat sedikit untuk anak-anak SMP.

Kecuali itu untuk anak PAUD atau SD. Dia juga membandingkan dengan SPPG Cepu 1 dan 2 yang sebelumnya mendistribusikan MBG ke SMP Islam Cepu yang menunya layak dan berkualitas bagus.

“Kalau diambil pakai tangan mungkin hanya dua kali suapan. Jika di bandingkan dengan sebelumnya yakni dari SPPG Cepu 1 dan 2 yang mendistribusikan MBG ke SMP Islam Cepu menunya layak dan berkualitas bagus,” ungkapnya.

Pihak sekolah berharap dengan anggaran yang sama setiap dapur, menunya harus dilayakkan. Sebelum masak, bahannya juga harus dicek apakah layak dikonsumsi.

” Kalau bahannya sudah basi jangan dimasak. Carilah yang segar,” tegasnya.

Sementara itu Kepala SPPI ( Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) Kentong 2 Tegar Putera Wardana saat dikonfirmasi pihaknya belum mendapatkan laporan terkait menu di SMP Islam Cepu yang basi.

“Sampai saat ini kami belum menerima laporan. Dan InsyaAllah akan berbenah lagi dan ditambah. Terkait porsi saat itu, kami agak krodit pas menu lelenya dan ada kekurangan. Karena kami memasak 2.300 porsi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *