Arsip Tag: Kabupaten Blora

559 Calon Jemaah Haji Blora Tahun 2025 Dijadwalkan Berangkat Pada Bulan Berikut!

METRO CEPU – Sebanyak 559 orang Calon Jemaah Haji Blora yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekah mengikuti manasik haji guna membantu jemaah memahami urutan dan tata cara pelaksanaan ibadah haji secara praktis.

Hal ini dilakukan agar para Calon Jemaah Haji Blora itu memiliki kesiapan yang optimal sebagai bekal selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Mekah.

Kegiatan manasik haji Calon Jemaah Haji Blora tersebut diselenggarakan Kantor Kementerian Agama Blora (Kemenag) di Pendopo Rumah Bupati, pada Sabtu (12/4/2025) hingga Minggu (13/4/2025).

Diperkirakan, jadwal pemberangkatan Calon Jemaah Haji Blora tahun 2025 itu akan berangkat ke Tanah Suci Mekah pada pertengahan bulan Mei 2025.

Perihal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kemenag Blora, Roziqun, di sela-sela kegiatan manasik yang secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini.

Disampaikan, para Calon Jemaah Haji Blora yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekah pada pertengahan bulan Mei 2025 itu rencananya akan masuk pada Gelombang II.

“Ini masih draf jadi mungkin nanti bisa berubah juga dalam keberangkatannya,” terang Roziqun, Kepala Kantor Kemenag Blora.

Keberangkatan 559 orang calon jemaah haji Blora itu, lanjutnya dikatakan, nantinya terdiri dari Kloter 57 SOC sejumlah 233 jemaah dan 2 orang TPHD ( akan bersama dengan Kabupaten Rembang ).

Kemudian, lanjut Roziqun, Kloter 58 SOC sejumlah 360 jemaah dengan 3 orang TPHD ( full jemaah Blora ), sisanya masuk Kloter 59 SOC gabungan dengan jemaah Kabupaten Sragen.

Roziqun menjelaskan, jumlah calon jemaah haji reguler yang telah melunasi tahap 1 dan 2 tahun 2025 sebanyak 566 orang. Rinciannya, calon jemaah haji Pria sebanyak 261 orang, calon jemaah haji Wanita: 298 orang.

Selain itu, mutasi masuk 1 dari Banjarnegara, mutasi keluar sebanyak 6 orang masing-masing 1 ke Jambi, 2 ke Semarang, 1 ke Kudus, 1 ke Surakarta dan 1 ke Banyumas).

Sedangkan untuk PHI ada 2 orang, yakni H. Ahmad Fahim Mulabby, H. Izzuddin, Untuk TPHD ada 5 orang, masing-masing H. Ahmad Zaki Fuad, Moh. Saiffudin, Nunung Kristiyati, Dr. Elsanita Happy Fionita, dan Eko Laksono S.

”Dari rincian itu, total jumlah Jamaah Calon Haji yang akan berangkat tahun 2025 ini sebanyak 559 orang,” terang Roziqun.

Calon Jemaah Haji Blora Tahun 2025 Dijadwalkan Berangkat Pada Bulan Berikut
Roziqun, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora (Dok foto by Tim Dinkominfo Blora/Prokompim).

Lebih lanjut, Roziqun mengemukakan, untuk calon jemaah haji termuda atas nama Ade Farhan Arrozaq bin Mu’alim ( 21 tahun ), asal Desa Kemantren RT. 01 RW. 003, Kecamatan Kedungtuban.

Sedangkan calon jemaah tertua atas nama Dasmi binti Daris ( 91) asal Jl. Taman Makam Pahlawan (TMP) No 12 RT 001 RW 001 Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora Kota.

Terkait pelaksanaan Manasik, disampaikan Roziqun, tujuannya agar agar calon jemaah haji mampu memahami semua informasi tentang pelaksanaan ibadah haji, sehingga mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan ibadah haji di tanah suci dengan baik dan benar. Baik meliputi tuntunan perjalanan haji, petunjuk kesehatan haji.

“Kegiatan ini untuk menyiapkan kemampuan calon jamaah haji untuk beribadah secara mandiri, baik secara pribadi, maupun mandiri dalam regu atau rombongan selama di Arab Saudi,” jelas Roziqun.

Manasik Haji di tingkat kabupaten dilaksanakan selama dua hari pada Tanggal 12 dan 13 April 2025. Dilanjutkan pelaksanaan manasik di tingkat Kecamatan selama 6 hari pada tanggal 14 – 19 April 2025.

Selanjutnya para Calon Jemaah Haji akan mengikuti manasik nasional sapa Jemaah oleh Menteri Agama RI via zoom pada tanggal 19 April 2025.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini yang membuka manasik mewakili Bupati menyampaikan, ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam dan hanya bisa dilaksanakan oleh orang-orang yang dikehendaki Allah.

“Keberangkatan calon jemaah haji Indonesia insyaAllah akan dimulai pada bulan Mei, dan khusus untuk calon jemaah Kabupaten Blora, direncanakan akan berangkat pada pertengahan bulan Mei 2025,” ucap Wabup Rini.

Lebih lanjut, Wabup Rini menekankan bahwa Ibadah Haji ini juga merupakan ibadah fisik. Maka dari itu, terapkan pola hidup sehat mulai hari ini, siapkan Fisik, Mental, dan Ilmu manasik haji dengan sebaik-baiknya.

“Saya berharap para calon haji untuk bisa disiplin mengatur waktu dan mengikuti arahan pembimbing serta petugas haji yang ditunjuk. Silahkan bertanya apabila masih ada hal yang kurang jelas pada pelaksanaan manasik nanti,” tutur Wabup Rini.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, salah seorang Calon Haji Blora, Dasmi mengaku senang bisa berangkat haji di tahun ini bersama dengan anaknya. Dia mengaku daftar Haji di tahun 2019 lalu.

“Senang sekali bisa berangkat tahun ini, saya selalu berdoa agar bisa lancar, dan selalu diberikan kesehatan hingga pelaksanaan haji hingga kembali nanti,” harapnya.***

MoU dengan Semen Gresik, Blora Bakal Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

METRO CEPU – Di Kabupaten Blora, produksi sampah harian jumlahnya terus bertambah, sementara kapasitas TPA dengan sistem control landfill, dan sanitary landfill sangat terbatas.

Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora harus mencari inovasi lain guna mengatasi jumlah sampah di wilayah Blora yang kian menumpuk setiap harinya.

Salah satu inovasi Pemkab Blora dalam upaya mengatasi permasalahan sampah tersebut yakni mengolahnya menjadi bahan bakar alternatif yakni RDF (Refuse Derived Fuel).

Untuk mengolah sampah di Blora menjadi bahan bakar RDF yang memiliki nilai ekonomi, Pemkab Blora menggandeng salah satu BUMN, yaitu PT. Semen Gresik Indonesia, Pabrik Rembang.

RDF atau Refuse Derived Fuel adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah padat, seperti sampah rumah tangga dan industri yang dicacah, dikeringkan, dan diolah untuk meningkatkan nilai kalorinya.

Terkait kerjasama tersebut, telah dikonkretkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, dengan Direktur Utama (Dirut) PT. Semen Gresik Indonesia, Muhammad Supriyadi, pada Jumat, 21 Maret 2025.

Turut menyaksikan Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, Kepala DLH Blora, dan jajaran OPD terkait hingga para pimpinan PT. Semen Gresik Indonesia, penandatanganan MoU ini dilakukan di ruang pertemuan Setda Kabupaten Blora.

Bupati Blora Arief Rohman mengemukakan, produksi sampah, baik di TPA Blora maupun TPA Cepu, akan diolah menjadi aset berharga yang ramah lingkungan dan menguntungkan.

“Produksi sampah Kabupaten Blora yang setiap hari mencapai 200 Ton lebih, baik yang ada di TPA Blora maupun TPA Cepu. Mengharuskan kita untuk terus mencari langkah konkrit pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan menguntungkan,” terang Bupati Blora.

“Selain menggencarkan bank sampah di pedesaan, hari ini kami juga melaksanakan kerjasama pengelolaan sampah menjadi bahan bakar RDF (Refuse Derived Fuel) dengan PT. Semen Gresik (Semen Indonesia Group),” tambah Bupati.

Lebih lanjut, Bupati mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama PT Semen Gresik, yang telah berkenan hadir langsung ke Blora melaksanakan penandatangan MoU kerjasama pengelolaan sampah ini.

Blora Bakal Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

Dalam MoU tersebut, Direktur Utama PT. Semen Gresik hadir didampingi Fardhi Sjahrul Ade (Direktur Keuangan dan SDM), Benny (Direktur Operasi), Abdul Manan (Sekretaris Perusahaan), dan Hendra.

Menurut Bupati Arief, lanjutnya dikatakan, dengan bantuan pembinaan dari PT. Semen Gresik, sampah-sampah limbah padat yang sulit terurai dan terkumpul di TPA akan diolah menjadi bahan bakar alternatif yang dihasilkan melalui proses pemilahan, pencacahan, dan pengeringan.

“Tentunya dengan sistem ini akan meningkatkan nilai ekonomi. Kami minta agar DLH segera menyusun konsep kerjasama pengelolaan sampah ini dengan sebaik mungkin. Termasuk menata kelembagaannya dan SDM -nya,” tandas Bupati Blora.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Semen Gresik Indonesia, Muhammad Supriyadi mengaku senang bisa turut serta membantu Blora dalam pengolahan sampah ini.

“Suatu kehormatan bagi perusahaan kami bisa membantu Blora dalam pengolahan sampah kedepannya. Sebenarnya pabrik kami yang ada di Rembang justru lebih dekat ke Kantor Bupati Blora dibandingkan ke Kantor Bupati Rembang. Sehingga sudah selayaknya kita juga ikut membantu Blora,” ujar Dirut PT. Semen Gresik Indonesia, Muh. Supriyadi.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan meminta tim teknis dari PT. Semen Gresik Indonesia untuk segera menindaklanjuti MoU yang telah diteken dengan perjanjian kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora.

Diketahui, beberapa daerah juga telah menjalin kerjasama pengelolaan sampah dengan PT. Semen Gresik Indonesia, diantaranya Cilacap, Banyumas, Jepara, Pati untuk wilayah Jawa Tengah, menyusul Blora hari ini.

Praktiknya, setelah dibina oleh PT. Semen Gresik Indonesia, selanjutnya Pemkab yang menjalin kerjasama tersebut bisa mandiri membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai manajemen operator produksi pengolahan sampah tersebut.***

Safari Ramadan di Desa Kawengan Jepon Blora: Dari Doorprize 3 Unit Sepeda Hingga Dana Bantuan Rp3 M

METRO CEPU – Safari Ramadan 1446 Hijriyah yang dihelat di Desa Kawengan, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora pada Jumat (21/03/2025) terasa sangat istimewa.

Pasalnya, selain menghadirkan tausiah dan sholawat bersama Habib Syafi’i Alydrus dari Solo, dalam momen Safari Ramadan ini terdapat pembagian doorprize yang menarik, berupa 3 unit sepeda yang menambah semarak acara dan memberikan kebahagiaan bagi para peserta yang beruntung.

Namun, lebih dari sekadar doorprize, Safari Ramadan di Desa Kawengan ini juga membawa berkah berupa dana bantuan mencapai Rp3 Miliar dari Pemkab Blora.

Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Blora telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 Miliar sebagai bagian dari upaya pembangunan infrastruktur desa yakni ruas jalan di Desa Kawengan, Kecamatan Jepon, Blora.

Perihal tersebut disampaikan oleh Bupati Blora Arief Rohman disela-sela penutupan rangkaian Safari Ramadan 1446 Hijriyah/2025 Masehi di Masjid Al-Ikhlas, Desa Kawengan, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

“Sebagai bentuk perhatian kami kepada masyarakat Desa Kawengan, Pemkab Blora telah menganggarkan Rp3 Miliar untuk pembangunan jalan di desa ini. Semoga masyarakat senang dan merasakan manfaat dari pembangunan ini,” ungkap Bupati Arief.

Selain itu, Bupati juga menyampaikan, bahwa Pemkab Blora juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk renovasi Masjid Al-Ikhlas Desa Kawengan, yang direncanakan akan dimulai setelah Lebaran tahun ini.

Safari Ramadan di Desa Kawengan Jepon Blora

Safari Ramadan di Kawengan, diawali dengan salat tarawih bersama masyarakat setempat, kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk menyerap aspirasi warga.

Bupati Blora mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran rangkaian Safari Ramadan tahun ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat kembali digelar tahun depan.

“Saya sangat senang dan bersyukur atas terselenggaranya Blora Menyapa edisi Safari Ramadan tahun ini. Banyak manfaat yang dapat dirasakan dari acara tersebut. Semoga tahun depan kita bisa menggelar acara yang sama lagi,” ujar Bupati.

Kepala Desa Kawengan, Sulasno, menyampaikan, rasa terima kasihnya atas perhatian Pemerintah Kabupaten Blora yang diberikan kepada desanya.

“Kami sangat senang karena Desa Kawengan menjadi bagian dari Safari Ramadan tahun ini. Tentu kami juga sangat bersyukur atas pembangunan jalan yang akan segera direalisasikan,” ujarnya.

Selain istimewa, Safari Ramadan di Kawengan juga spesial. Pasalnya Pemerintah Desa (Pemdes) Kawengan membagikan doorprize berupa tiga unit sepeda kepada anak-anak Desa Kawengan. Hadiah tersebut diberikan kepada mereka yang berhasil menjawab pertanyaan dari Bupati Blora, Wakil Bupati, dan Kapolres Blora.

Seperti di wilayah lain, sebagai bagian dari kegiatan sosial, Bupati, Wakil Bupati, dan Forkopimda menyerahkan santunan serta bantuan dari Baznas dan Pemkab Blora kepada warga. Yakni berupa beras dan sembako. Bantuan juga diberikan kepada Masjid Al-Ikhlas.

Acara ditutup dengan Blora Bersholawat bersama Habib Syafi’i Alydrus dari Solo, yang menambah kekhidmatan suasana Ramadan di Desa Kawengan.***

Langkah Maju Kabupaten Blora Menuju Kemandirian Energi: Ubah Sampah Harian Menjadi Bahan Bakar Alternatif

METRO CEPU – Pemerintah Kabupaten Blora menunjukkan komitmennya untuk mengatasi permasalahan sampah sekaligus mencapai kemandirian energi melalui sebuah inisiatif inovatif.

Menyusul produksi sampah harian di Kabupaten Blora yang jumlahnya terus bertambah, sementara kapasitas TPA dengan sistem control landfill, dan sanitary landfill terbatas, membuat Pemkab Blora harus mencari inovasi lain.

Pemkab Blora, dengan menggandeng salah satu BUMN, yakni PT. Semen Gresik Indonesia Pabrik Rembang berencana untuk mengubah sampah harian yang dihasilkan masyarakat menjadi bahan bakar alternatif.

Langkah ini bukan hanya solusi cerdas untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk, tetapi juga berpotensi menghasilkan energi terbarukan yang berkelanjutan.

Proyek ambisius ini melibatkan pengolahan sampah melalui teknologi termal atau biologis, tergantung pada jenis dan komposisi sampah yang dihasilkan.

Proses ini akan menghasilkan energi dalam bentuk gas atau cairan yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk industri, pembangkit listrik, atau bahkan transportasi.

Sampah yang selama ini menjadi masalah akan diubah menjadi aset berharga, yakni diolah menjadi bahan bakar RDF (Refuse Derived Fuel).

RDF atau Refuse Derived Fuel adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah padat. Seperti sampah rumah tangga dan industri, yang dicacah, dikeringkan, dan diolah untuk meningkatkan nilai kalorinya.

Terkait kerjasama tersebut, telah dikonkretkan dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, dengan Direktur Utama PT. Semen Gresik, Muhammad Supriyadi, Jumat (21/3/2025).

Penandatanganan dilakukan di ruang pertemuan Setda Kabupaten Blora. Turut menyaksikan Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, Kepala DLH Blora, dan jajaran OPD terkait hingga para pimpinan PT. Semen Gresik Indonesia.

Langkah Maju Kabupaten Blora Menuju Kemandirian Energi Ubah Sampah Harian Menjadi Bahan Bakar

“Produksi sampah Kabupaten Blora yang setiap hari mencapai 200 Ton lebih, baik yang ada di TPA Blora maupun TPA Cepu. Mengharuskan kita untuk terus mencari langkah konkrit pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan menguntungkan. Selain menggencarkan bank sampah di pedesaan, hari ini kami juga melaksanakan kerjasama pengelolaan sampah menjadi bahan bakar RDF (Refuse Derived Fuel) dengan PT. Semen Gresik (Semen Indonesia Group),” ucap Bupati Blora.

Bupati mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama PT Semen Gresik, yang telah berkenan hadir langsung ke Blora melaksanakan penandatangan MoU kerjasama pengelolaan sampah. Dirut hadir didampingi Fardhi Sjahrul Ade (Direktur Keuangan dan SDM), Benny (Direktur Operasi), Abdul Manan (Sekretaris Perusahaan), dan Hendra.

Menurut Bupati Arief, dengan bantuan pembinaan dari PT. Semen Gresik, sampah-sampah limbah padat yang sulit terurai dan terkumpul di TPA akan diolah menjadi bahan bakar alternatif yang dihasilkan melalui proses pemilahan, pencacahan, dan pengeringan.

“Tentunya dengan sistem ini akan meningkatkan nilai ekonomi. Kami minta agar DLH segera menyusun konsep kerjasama pengelolaan sampah ini dengan sebaik mungkin. Termasuk menata kelembagaannya dan SDM -nya,” pungkas Bupati Blora.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Semen Gresik, Muhammad Supriyadi mengaku senang bisa turut serta membantu Blora dalam pengolahan sampah.

“Suatu kehormatan bagi perusahaan kami bisa membantu Blora dalam pengolahan sampah kedepannya. Sebenarnya pabrik kami yang ada di Rembang justru lebih dekat ke Kantor Bupati Blora dibandingkan ke Kantor Bupati Rembang. Sehingga sudah selayaknya kita juga ikut membantu Blora,” ujar Muh. Supriyadi.

Lebih lanjut, pihaknya akan meminta tim teknis dari perusahaan untuk segera menindaklanjuti MoU yang telah diteken dengan perjanjian kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora.

Diketahui, beberapa daerah juga telah menjalin kerjasama pengelolaan sampah dengan PT. Semen Gresik. Di Jateng, diantaranya Cilacap, Banyumas, Jepara, Pati.

Praktiknya, setelah dibina oleh PT. Semen Gresik, selanjutnya Pemkab yang menjalin kerjasama tersebut bisa mandiri membentuk BLUD sebagai manajemen operator produksi pengolahan sampah tersebut.

Manfaat Ganda dari Inisiatif Ini
Inisiatif konversi sampah menjadi bahan bakar alternatif ini menawarkan sejumlah manfaat signifikan bagi Kabupaten Blora, antara lain:

– Pengurangan Volume Sampah: TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang semakin penuh menjadi masalah umum di banyak daerah. Dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar, volume sampah yang dibuang ke TPA dapat dikurangi secara drastis, memperpanjang umur operasional TPA dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

– Penyediaan Energi Terbarukan: Bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari sampah merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin menipis dan berkontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.

– Peningkatan Ekonomi Daerah: Proyek ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor pengolahan sampah dan energi terbarukan. Selain itu, ketersediaan bahan bakar alternatif yang terjangkau dapat meningkatkan daya saing industri lokal.

– Peningkatan Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan: Pengolahan sampah yang efektif dapat mengurangi pencemaran lingkungan, baik itu pencemaran tanah, air, maupun udara. Hal ini secara langsung akan berdampak positif pada kesehatan masyarakat.

Inovasi Kabupaten Blora untuk mengubah sampah harian menjadi bahan bakar alternatif merupakan langkah maju yang membutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak. Harapannya, inovasi ini dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah sekaligus mencapai kemandirian energi.***

Lebih dari 10 Ribu ASN Blora Bakal Terima THR Tahun Anggaran 2025, Ini Rinciannya

METRO CEPU – Lebih dari 10 ribu ASN Blora akan menerima Tunjangan Hari Raya atau THR tahun anggaran 2025 dengan alokasi sebesar Rp48,8 miliar.

Pemerintah Kabupaten Blora telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,8 miliar untuk pemberian THR bagi 10 ribu lebih ASN Blora.

Pemberian THR bagi ASN Blora ini menjadi angin segar di tengah persiapan menyambut hari raya, sekaligus menjadi indikator positif bagi pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Blora.

Dilansir dari Jawa Pos Radar Kudus, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan, Pendapatan Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Blora, Bawa Dwi Raharja, menyatakan bahwa anggaran THR tahun 2025 lebih besar dibandingkan tahun lalu.

“Jadi sekitar Rp 48,8 miliar. Iya kayaknya ada penambahan dari tahun lalu,” ujar Plt. BPPKAD Blora, Bawa Dwi Raharja, Jumat (21/03/2025).

Lebih lanjut, Plt. BPPKAD Blora itu merincikan, jumlah ASN yang berpotensi menerima THR pada tahun 2025 mencapai 10.230 ASN yang terdiri dari 5.585 PNS dan 4.645 PPPK.

Angka ini mencakup Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai jenjang jabatan, mulai dari staf hingga pejabat struktural, serta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang memenuhi syarat.

Lebih lanjut, Plt. BPPKAD Blora itu mengemukakan, pada tahun 2024, jumlah ASN di Blora tercatat sebanyak 8.900 orang. Namun, pada 2025, jumlah tersebut bertambah menjadi 10.230 ASN.

“Penambahan jumlah ASN ini juga diikuti dengan peningkatan anggaran THR sebesar Rp7 miliar dari tahun sebelumnya,” terang Plt. BPPKAD Blora, Bawa Dwi Raharja.

Untuk diketahui, anggaran THR ASN Kabupaten Blora pada tahun 2024 mencapai sekitar Rp 46,3 miliar, sedangkan pada tahun 2023 sebesar Rp 33,5 miliar, dan pada tahun 2025 ini naik menjadi sebesar Rp48,8 miliar.

Sementara itu terkait jadwal pencairan THR tahun anggaran 2025, Plt. BPPKAD Blora itu menyampaikan bahwa, diperkirakan THR bagi 10.230 ASN di Blora akan mulai disalurkan pada Senin atau Selasa pekan depan (24 atau 25 Maret 2025).

“Ada dinas yang terlambat mengirimkan SPP dan SPM, sehingga penerima THR dari dinas tersebut juga akan mengalami keterlambatan. Namun, kami usahakan paling lambat Senin atau Selasa THR sudah cair,” ucap Plt. BPPKAD Blora, Bawa Dwi Raharja.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (11/03/2025) telah mengumumkan kebijakan terkait pemberian Tunjangan Hari Raya atau THR dan Gaji ke-13 Tahun Anggaran 2025 kepada Aparatur Sipil Negara.

Kebijakan THR bagi ASN diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025 tentang Pemberian THR dan Gaji ke-13 kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Tahun 2025.

Dijelaskan pada Pasal 9 Ayat 2 dalam PP tersebut bahwa komponen THR bagi ASN yang gajinya bersumber dari APBD terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, dan tambahan penghasilan (tamsil).

Nominal besaran THR bagi ASN di lingkungan instansi Pemerintah Daerah tersebut diberikan sesuai pangkat, jabatan, peringkat jabatan, atau kelas jabatannya

Bagi instansi Pemerintah Daerah yang memberikan tambahan penghasilan pegawainya. pemberian tambahan penghasilan atau tamsil dalam komponen THR bagi ASN daerah diberikan dengan memperhatikan kemampuan kapasitas fiskal daerah.

Presiden Prabowo menyampaikan, THR diberikan untuk mendukung kebutuhan perayaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025, yang diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi melalui peningkatan konsumsi rumah tangga.***

Total Anggaran Rp48,8 Miliar! THR Untuk PNS dan PPPK Kabupaten Blora Bakal Cair Hari Senin atau Selasa

METRO CEPU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,8 miliar untuk Tunjangan Hari Raya atau THR untuk PNS dan PPPK tahun 2025.

Anggaran sebesar Rp48,8 miliar ini diproyeksikan untuk mencakup seluruh PNS dan PPPK yang berhak menerima THR di wilayah Kabupaten Blora.

Dengan persiapan matang ini, Pemkab Blora menargetkan pencairan THR untuk PNS dan PPPK Tahun Anggaran 2025 paling lambat pada hari Senin atau Selasa pekan depan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2025.

Kesiapan ini menunjukkan komitmen Pemkab Blora dalam memberikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh jajaran ASN PNS dan PPPK yang telah berkontribusi dalam pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Blora.

Pencairan THR tepat waktu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat dan perekonomian lokal, khususnya menjelang perayaan Idul Fitri.

Anggaran sebesar Rp48,8 miliar yang dialokasikan untuk THR untuk PNS dan PPPK tahun 2025 ini mencakup seluruh komponen THR yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025.

PP tersebut berisi tentang Pemberian THR dan Gaji ke-13 kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Tahun 2025.

Dalam PP tersebut pada Pasal 9 Ayat 2 dijelaskan bahwa komponen THR bagi PNS dan PPPK yang gajinya bersumber dari APBD terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, dan tambahan penghasilan (tamsil).

Besaran THR bagi PNS dan PPPK di lingkungan instansi Pemerintah Daerah tersebut diberikan sesuai pangkat, jabatan, peringkat jabatan, atau kelas jabatannya

Pemberian tambahan penghasilan atau tamsil bagi ASN daerah diberikan dengan memperhatikan kemampuan kapasitas fiskal daerah, bagi instansi Pemerintah Daerah yang memberikan tambahan penghasilan pegawai.

Jumlah ASN yang terdiri dari PNS, dan PPPK di Kabupaten Blora yang akan menerima THR ini cukup signifikan. Pemerintah daerah secara aktif melakukan pendataan dan verifikasi data penerima untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam proses pencairan, agar THR dapat diterima tepat sasaran dan tepat waktu oleh setiap penerima yang berhak.

Pencairan THR secara serentak akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal terutama di wilayah Kabupaten Blora yaitu melalui konsumsi dan belanja ASN, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Melansir dari Jawa Pos (Radar Kudus), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Blora, Bawa Dwi Raharja, menguraikan bahwa THR akan diberikan kepada 10.230 ASN Blora.

10.230 ASN di Blora yang akan menerima THR tahun 2025 tersebut terdiri dari 5.585 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 4.645 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Anggaran yang kami alokasikan untuk THR ASN tahun ini sebesar Rp48,8 miliar. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp41,3 miliar,” ujar Plt. BPPKAD Blora, Bawa Dwi Raharja, Jumat (21/03/2025).

Lebih lanjut, Plt. BPPKAD Blora itu menyampaikan bahwa pencairan THR masih menunggu surat perintah pembayaran (SPP) dan surat perintah membayar (SPM) dari masing-masing dinas.

“Ada dinas yang terlambat mengirimkan SPP dan SPM, sehingga penerima THR dari dinas tersebut juga akan mengalami keterlambatan. Namun, kami usahakan paling lambat Senin atau Selasa THR sudah cair,” tandas Bawa selaku Plt. BPPKAD Blora.

Kebijakan pemberian THR ini adalah bukti nyata perhatian dan komitmen Pemkab Blora terhadap kesejahteraan para abdi negara. Diharapkan, momentum ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh ASN, PNS dan PPPK untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.***

Rincian Dana Desa 2025 untuk 16 Desa di Kecamatan Blora

METRO CEPUDana Desa 2025 untuk wilayah Kabupaten Blora telah resmi dialokasikan oleh Kementerian Keuangan dengan total sebesar Rp256,6 miliar yang akan dibagi untuk 271 desa.

Nominal rincian Dana Desa Kabupaten Blora tahun 2025 untuk 271 desa di wilayah kabupaten ini terlampir dalam PMK atau Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108 Tahun 2024.

PMK tersebut yakni tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penggunaan, dan Penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2025, termasuk Dana Desa untuk 271 desa di Kabupaten Blora.

Dari 271 desa di wilayah Blora yang mendapat Dana Desa Kabupaten Blora tahun 2025 itu, di antaranya adalah 16 desa di Kecamatan Blora.

16 desa di Kecamatan Blora tersebut terdiri dari Andongrejo, Jejeruk, Jepangrejo, Kamolan, Ngadipurwo, Ngampel, Patalan, Pelem, Plantungan, Purworejo, Purwosari, Sendangharjo, Tambaksari, Tempuran, Tempurejo, dan Temurejo.

Kecamatan Blora memiliki luas wilayah mencakup sekitar 72,33 km² berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blora tahun 2023.

Luas ini menjadikannya sebagai salah satu kecamatan yang strategis di Kabupaten Blora. Topografi daerah ini bervariasi antara perbukitan dan lahan datar, sehingga memungkinkan adanya beragam aktivitas pertanian dan industri lokal.

Sedangkan jumlah penduduk di Kecamatan Blora mencapai sekitar 96.560 jiwa yang terdiri atas laki-laki sebanyak 47.873 dan perempuan sebanyak 48.687 berdasarkan data terbaru dari BPS Blora pada tahun 2023.

Masyarakat di Kecamatan Blora umumnya memiliki latar belakang agraris, sehingga sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian, baik sebagai petani maupun pedagang hasil pertanian. Dengan adanya komunitas yang aktif, Kecamatan Blora berpotensi untuk berkembang menjadi daerah yang lebih mandiri dan berdaya saing.

Pendidikan merupakan salah satu faktor vital dalam pembangunan suatu daerah. Di Kecamatan Blora, terdapat berbagai jenis lembaga pendidikan yang menyediakan fasilitas pendidikan bagi masyarakat. Tercatat bahwa terdapat lebih dari 168 sekolah yang beroperasi, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Sekolah-sekolah ini terdiri dari 63 Taman Kanak-Kanak (TK), 7 Raudatul Athfal (RA), 61 Sekolah Dasar (SD), 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 4 Madrasah Tsanawiyah (MTs), 4 Sekolah Menengah Atas (SMA), 8 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 1 Madrasah Aliyah (MA) dan 2 Perguruan Tinggi.

Terkait alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2025 untuk 16 desa di Kecamatan Blora, berdasarkan lampiran dalam PMK Nomor 108 tahun 2024, rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Jepangrejo: 1.099.486.000.
2. Kamolan: 932.021.000.
3. Pelem: 806.727.000.
4. Purworejo: 983.021.000.
5. Andongrejo: 943.283.000.
6. Jejeruk: 711.509.000.
7. Temurejo: 955.577.000.
8. Tempurejo: 835.464.000.
9. Patalan: 961.754.000.
10. Tambaksari: 1.157.450.000.
11. Purwosari: 828.699.000.
12. Ngadipurwo: 596.745.000.
13. Sendangharjo: 892.301.000.
14. Tempuran: 693.902.000.
15. Plantungan: 725.363.000.
16. Ngampel: 1.141.569.000.

Dana Desa adalah anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah pusat untuk desa-desa di seluruh Indonesia. Dana ini bertujuan untuk mendukung pemerintahan desa dalam melaksanakan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan layanan publik, meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Setiap desa di 38 provinsi di Indonesia akan mendapatkan alokasi Dana Desa yang berbeda, tergantung pada jumlah penduduk, kebutuhan pembangunan, dan pengentasan kemiskinan.***

Kritis Melalui Sastra dan Pena: Dua Tokoh Hebat dari Blora yang Mendunia

Di balik keindahan alam dan budaya Kabupaten Blora, terdapat dua tokoh besar yang telah meninggalkan jejak tak terhapuskan dalam sejarah sastra dan jurnalistik Indonesia.

Kedua tokoh ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional, menciptakan pengaruh yang luas dan berdampak pada generasi mendatang.

Blora, sebuah kabupaten di Jawa Tengah, telah melahirkan dua tokoh monumental yang pengaruhnya melampaui batas-batas Indonesia, yaitu Pramoedya Ananta Toer dan Tirto Adhi Soerjo.

Keduanya bukan hanya sekedar penulis, tetapi juga pemikir yang telah memberikan kontribusi besar terhadap kesadaran sosial dan kemanusiaan.

Pramoedya Ananta Toer: Suara yang Tak Pernah Padam

Pramoedya Ananta ToerPramoedya Ananta Toer lahir pada 6 Februari 1925 di Blora. Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap sastra dan tulis-menulis.

Pramoedya dikenal sebagai penulis yang sangat produktif, dengan karya-karyanya meliputi novel, esai, dan cerpen. Salah satu karya terkenalnya adalah tetralogi “Bumi Manusia” yang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Karya ini menjadi cermin bagi masyarakat untuk memahami kompleksitas identitas dan perjuangan mereka.

Salah satu aspek paling menarik dari karir Pramoedya adalah ketekunannya dalam mengangkat suara rakyat dan realitas sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Dalam banyak karyanya, ia menyoroti tema perjuangan melawan penindasan, kebangkitan nasional, dan pencarian identitas. Melalui prosa yang tajam dan penuh emosi, Pramoedya berhasil mengajak pembacanya untuk merenungkan keadaan sosial politik di Indonesia.

Namun, karir Pramoedya tidak pernah berjalan mulus. Sebagai seorang penulis yang vokal, ia tidak luput dari penindasan. Pada tahun 1965, Pramoedya ditangkap dan dipenjarakan selama 14 tahun tanpa pengadilan yang sah.

Selama masa penahanan, ia menulis di dalam sel, menciptakan karya-karya yang lebih mendalam dan berani akan kritik sosial. Pengalaman ini semakin memperkuat suara dan visinya dalam sastra, menjadikannya sebagai salah satu penulis terpenting di Indonesia.

Pramoedya memasuki panggung internasional berkat pengakuan atas karyanya. Ia menerima banyak penghargaan, termasuk penghargaan dari UNESCO dan nominasi Nobel Sastra.

Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dipelajari di banyak universitas di seluruh dunia, menjadikannya salah satu duta sastra Indonesia yang paling dikenal.

Tirto Adhi Soerjo: Pelopor Jurnalisme di Indonesia

Tirto Adhi SoerjoTirto Adhi Soerjo, yang lahir pada 21 Maret 1880, juga berasal dari Blora. Ia dikenal sebagai pelopor jurnalisme modern di Indonesia.

Tirto mendirikan surat kabar “Medan Prijaji” yang menjadi suara bagi rakyat Indonesia, khususnya dalam menyuarakan ketidakadilan sosial dan penindasan yang dialami oleh masyarakat pribumi di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Melalui media, ia berupaya memberikan pendidikan kepada masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan hak-hak asasi mereka.

Salah satu kontribusi terbesar dari Tirto adalah kemampuannya dalam menulis artikel yang tidak hanya informatif tetapi juga menginspirasi, mendorong banyak orang untuk berpikir kritis tentang keadaan yang mereka hadapi.

Ia juga aktif dalam gerakan nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Karya-karyanya mencerminkan semangat perubahan dan pembaharuan, menggugah generasi penerus untuk tidak hanya menyaksikan, tetapi juga beraksi.

Meskipun jurnalisme Tirto sering kali mengalami tekanan dari pihak pemerintah kolonial, ia tetap berkomitmen pada misinya untuk menegakkan kebenaran. Keberaniannya dalam menyuarakan pendapat dan kritik membuatnya menjadi sosok yang tak terlupakan dalam dunia jurnalisme Indonesia. Ia juga ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah Belanda karena pandangannya yang kritis, tetapi itu tidak memadamkan semangatnya.

Legasi Tirto Adhi Soerjo dalam dunia jurnalistik sangat penting, dan ia menjadi inspirasi bagi banyak jurnalis muda di Indonesia. Namanya diabadikan dalam penghargaan jurnalistik dan banyak organisasi yang menghormati kontribusinya dalam mengembangkan jurnalisme yang independen dan berintegritas.

Warisan yang Tak Terlupakan
Kedua tokoh ini membawa lensa unik pada peristiwa sejarah dan masyarakat Indonesia melalui karya dan pemikiran mereka. Pramoedya Ananta Toer dengan sastranya, menghadirkan narasi yang mendalam tentang kondisi sosial, politik, dan budaya masyarakat Indonesia, sedangkan Tirto Adhi Soerjo melalui jurnalisme, menciptakan ruang bagi dialog yang kritis dan terbuka.

Karya-karya mereka membuktikan bahwa suara Blora tidak hanya bergema di Indonesia tetapi juga di pentas dunia. Keduanya mengajarkan tentang pentingnya komitmen terhadap kebenaran dan keadilan, sebuah nilai yang selalu dibutuhkan di setiap zaman.

Dengan segala pencapaian dan jejak yang ditinggalkan, Pramoedya Ananta Toer dan Tirto Adhi Soerjo adalah dua orang hebat dari Blora yang patut dikenang dan dijadikan panutan.***

271 Desa di Blora Bakal Terima Dana Desa Tahun Anggaran 2025, Ini Rinciannya

METRO CEPU – Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2025 untuk 271 desa di Kabupaten Blora menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.

Dengan beragam kategori pembiayaan dan nominal yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa, Dana Desa Kabupaten Blora untuk tahun 2025 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat desa.

Total alokasi Dana Desa Kabupaten Blora pada tahun 2025 mencapai Rp 256,6 miliar yang terbagi untuk 271 desa di 16 kecamatan di wilayah kabupaten ini.

Kebijakan terkait Dana Desa ini tertuang dalam PMK atau Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108 Tahun 2024 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penggunaan, dan Penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2025.

PMK tersebut, ditandatangani oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, dan diterbitkan pada 6 Januari 2025 di Jakarta.

Dalam PMK tersebut, salah satunya termuat lampiran nominal rincian Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 dengan total Rp 256.669.506.000.

Berdasarkan lampiran PMK tersebut, rincian nominal Dana Desa yang akan dialokasikan untuk 271 desa di wilayah Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 adalah sebagai berikut:

Kecamatan Banjarejo:
1. Jatisari: 763.808.000.
2. Jatiklampok: 727.757.000.
3. Klopoduwur: 1.185.295.000.
4. Sidomulyo: 1.367.023.000.
5. Balongsari: 952.281.000.
6. Bacem: 1.203.209.000.
7. Wonosemi: 1.172.157.000.
8. Sendanggayam: 883.017.000.
9. Banjarejo: 1.337.489.000.
10. Mojowetan: 989.510.000.
11. Sumberagung: 1.238.737.000.
12. Gedongsari: 910.034.000.
13. Sendangwungu: 989.288.000.
14. Balongrejo: 794.343.000.
15. Karangtalun: 923.034.000.
16. Kebonrejo: 847.047.000.
17. Kembang: 728.042.000.
18. Sembongin: 839.391.000.
19. Plosorejo: 796.485.000.
20. Buluroto: 1.064.956.000.

Kecamatan Blora:
1. Jepangrejo: 1.099.486.000.
2. Kamolan: 932.021.000.
3. Pelem: 806.727.000.
4. Purworejo: 983.021.000.
5. Andongrejo: 943.283.000.
6. Jejeruk: 711.509.000.
7. Temurejo: 955.577.000.
8. Tempurejo: 835.464.000.
9. Patalan: 961.754.000.
10. Tambaksari: 1.157.450.000.
11. Purwosari: 828.699.000.
12. Ngadipurwo: 596.745.000.
13. Sendangharjo: 892.301.000.
14. Tempuran: 693.902.000.
15. Plantungan: 725.363.000.
16. Ngampel: 1.141.569.000.

Kecamatan Bogorejo:
1. Gombang: 737.720.000.
2. Sarirejo: 991.052.000.
3. Karanganyar: 702.128.000.
4. Karang: 837.780.000.
5. Prantaan: 1.101.510.000.
6. Jeruk: 786.701.000.
7. Bogorejo: 940.967.000.
8. Gembol: 742.769.000.
9. Tempurejo: 802.578.000.
10. Gayam: 979.388.000.
11. Sendangrejo: 840.933.000.
12. Gandu: 915.204.000.
13. Nglengkir: 1.045.436.000.
14. Jurangjero: 933.918.000.

Kecamatan Cepu:
1. Gadon: 746.168.000.
2. Ngloram: 974.265.000.
3. Cabean: 1.060.781.000.
4. Kapuan: 925.472.000.
5. Jipang: 856.722.000.
6. Getas: 856.782.000.
7. Sumberpitu: 838.926.000.
8. Kentong: 830.844.000.
9. Mernung: 735.846.000.
10. Mulyorejo: 797.235.000.
11. Nglanjuk: 1.047.303.000.

Kecamatan Japah:
1. Harjowinangun: 707.849.000.
2. Tengger: 701.915.000.
3. Krocok: 723.440.000.
4. Ngapus: 849.633.000.
5. Dologan: 844.413.000.
6. Tlogowungu: 825.189.000.
7. Japah: 1.020.438.000.
8. Beganjing: 825.837.000.
9. Ngrambitan: 790.974.000.
10. Pengkolrejo: 1.298.767.000.
11. Bogorejo: 818.412.000.
12. Wotbakah: 808.803.000.
13. Padaan: 835.779.000.
14. Bogem: 826.788.000.
15. Sumberejo: 740.789.000.
16. Ngiyono: 745.739.000.
17. Gaplokan: 742.232.000.
18. Kalinanas: 895.119.000.

Kecamatan Jati:
1. Bangkleyan: 1.391.185.000.
2. Gempol: 1.212.821.000.
3. Kepoh: 1.211.648.000.
4. Pelem: 882.450.000.
5. Jegong: 930.267.000.
6. Jati: 1.023.188.000.
7. Singget: 1.009.358.000.
8. Gabusan: 1.577.032.000.
9. Doplang: 1.484.248.000.
10. Randulawang: 957.332.000.
11. Tobo: 821.256.000.
12. Pengkoljagong: 1.175.526.000.

Kecamatan Jepon:
1. Blungun: 1.110.035.000.
2. Semanggi: 975.288.000.
3. Ngampon: 712.202.000.
4. Jomblang: 967.373.000.
5. Palon: 1.174.512.000.
6. Bangsri: 1.018.994.000.
7. Sumurboto: 822.288.000.
8. Brumbung: 940.886.000.
9. Turirejo: 901.124.000.
10. Semampir: 802.797.000.
11. Kemiri: 917.075.000.
12. Tempellemahbang: 876.161.000.
13. Seso: 967.917.000.
14. Balong: 774.696.000.
15. Geneng: 1.127.823.000.
16. Nglarohgunung: 943.034.000.
17. Kawengan: 859.056.000.
18. Gersi: 706.301.000.
19. Gedangdowo: 875.754.000.
20. Puledagel: 806.355.000.
21. Bacem: 844.770.000.
22. Jatirejo: 702.659.000.
23. Soko: 693.710.000.
24. Waru: 750.878.000.

Kecamatan Jiken:
1. Nglobo: 852.075.000.
2. Cabak: 827.994.000.
3. Nglebur: 1.256.890.000.
4. Janjang: 894.957.000.
5. Bleboh: 1.204.966.000.
6. Ketringan: 1.359.802.000.
7. Singonegoro: 916.158.000.
8. Jiken: 1.465.639.000.
9. Genjahan: 826.086.000.
10. Jiworejo: 748.370.000.
11. Bangowan: 789.045.000.

Kecamatan Kedungtuban:
1. Gondel: 986.390.000.
2. Ketuwan: 873.357.000.
3. Jimbung: 918.342.000.
4. Panolan: 841.209.000.
5. Klagen: 818.265.000.
6. Kemantren: 1.095.359.000.
7. Sidorejo: 1.147.755.000.
8. Wado: 1.632.910.000.
9. Pulo: 865.200.000.
10. Tanjung: 996.998.000.
11. Sogo: 1.250.330.000.
12. Bajo: 1.012.910.000.
13. Nglandeyan: 981.461.000.
14. Kalen: 1.044.470.000.
15. Ngraho: 1.432.534.000.
16. Kedungtuban: 1.364.539.000.
17. Galuk: 883.485.000.

Kecamatan Kradenan:
1. Megeri: 856.212.000.
2. Nglebak: 1.151.363.000.
3. Getas: 1.146.323.000.
4. Nginggil: 655.566.000.
5. Ngrawoh: 726.677.000.
6. Mendenrejo: 2.049.441.000.
7. Sumber: 1.760.391.000.
8. Mojorembun: 1.285.574.000.
9. Nglungger: 837.612.000.
10. Medalem: 1.003.499.000.

Kecamatan Kunduran:
1. Botoreco: 1.213.444.000.
2. Buloh: 943.853.000.
3. Kemiri: 934.097.000.
4. Kodokan: 682.280.000.
5. Sonokidul: 855.750.000.
6. Sempu: 827.823.000.
7. Cungkup: 736.496.000.
8. Plosorejo: 883.611.000.
9. Ngilen: 818.601.000.
10. Bakah: 963.173.000.
11. Kalangrejo: 724.835.000.
12. Blumbangrejo: 706.040.000.
13. Tawangrejo: 972.299.000.
14. Klokah: 946.370.000.
15. Muraharjo: 816.273.000.
16. Jagong: 793.740.000.
17. Gagaan: 1.011.870.000.
18. Sambiroto: 1.076.373.000.
19. Bejirejo: 820.149.000.
20. Jetak: 711.941.000.
21. Karanggeneng: 1.027.787.000.
22. Balong: 712.739.000.
23. Ngawenombo: 839.193.000.
24. Sendangwates: 816.225.000.
25. Kedungwaru: 1.076.696.000.

Kecamatan Ngawen:
1. Rowobungkul: 854.847.000.
2. Gedebeg: 875.664.000.
3. Sambonganyar: 984.186.000.
4. Kendayaan: 721.070.000.
5. Plumbon: 801.408.000.
6. Bergolo: 738.392.000.
7. Bandungrojo: 789.897.000.
8. Kedungsatriyan: 866.643.000.
9. Karangtengah: 857.982.000.
10. Jetakwanger: 807.459.000.
11. Sumberejo: 886.455.000.
12. Sendangagung: 737.195.000.
13. Talokwohmojo: 970.982.000.
14. Trembulrejo: 876.722.000.
15. Gondang: 783.780.000.
16. Sendangrejo: 832.557.000.
17. Semawur: 865.593.000.
18. Bradag: 709.190.000.
19. Gotputuk: 1.042.305.000.
20. Berbak: 920.930.000.
21. Sarimulyo: 1.182.191.000.
22. Sendangmulyo: 791.697.000.
23. Wantilgung: 693.164.000.
24. Bogowanti: 689.741.000.
25. Sambongrejo: 818.604.000.
26. Srigading: 875.139.000.
27. Karangjong: 762.554.000.

Kecamatan Randublatung:
1. Tlogotuwung: 834.971.000.
2. Bodeh: 837.479 .000.
3. Gembyungan: 901.383.000.
4. Sambongwangan: 1.161.028.000.
5. Pilang: 1.608.814.000.
6. Temulus: 1.075.577.000.
7. Sumberejo: 1.280.011.000.
8. Kutukan: 1.843.944.000.
9. Kediren: 1.445.485.000.
10. Kadengan: 1.139.210.000.
11. Bekutuk: 932.571.000.
12. Plosorejo: 1.040.954.000.
13. Jeruk: 866.016.000.
14. Tanggel: 1.400.599.000.
15. Kalisari: 941.610.000.
16. Ngliron: 1.131.017.000.

Kecamatan Sambong:
1. Temengeng: 950.577.000.
2. Sambongrejo: 1.071.917.000.
3. Gadu: 995.138.000.
4. Sambong: 899.553.000.
5. Pojokwatu: 936.725.000.
6. Gagakan: 804.945.000.
7. Biting: 867.408.000.
8. Brabowan: 890.715.000.
9. Ledok: 1.000.367.000.
10. Giyanti: 922.683.000.

Kecamatan Todanan:
1. Tinapan: 954.614.000.
2. Sambeng: 838.686.000.
3. Prigi: 719.459.000.
4. Pelemsengir: 994.526.000.
5. Kacangan: 955.901.000.
6. Sonokulon: 835.863.000.
7. Kedungwungu: 1.523.600.000.
8. Gunungan: 708.917.000.
9. Kajengan: 820.320.000.
10. Dringo: 873.579.000.
11. Cokrowati: 787.491.000.
12. Ketileng: 1.077.514.000.
13. Todanan: 1.262.044.000.
14. Ngumbul: 1.348.606.000.
15. Wukirsari: 715.640.000.
16. Bicak: 800.679.000.
17. Sendang: 834.777.000.
18. Karanganyar: 832.962.000.
19. Dalangan: 795.375.000.
20. Candi: 822.369.000.
21. Gondoriyo: 702.584.000.
22. Kembang: 816.435.000.
23. Bedingin: 1.049.228.000.
24. Ledok: 641.316.000.
25. Kedungbacin: 860.745.000.

Kecamatan Tunjungan:
1. Tawangrejo: 781.830.000.
2. Kedungringin: 714.158.000.
3. Adirejo: 1.087.236.000.
4. Tamanrejo: 1.134.707.000.
5. Tutup: 1.270.045.000.
6. Sukorejo: 968.294.000.
7. Tambahrejo: 970.739.000.
8. Kalangan: 930.914.000.
9. Sambongrejo: 1.214.654.000.
10. Tunjungan: 1.262.180.000.
11. Kedungrejo: 993.962.000.
12. Gempolrejo: 984.947.000.
13. Nglangitan: 876.996.000.
14. Keser: 914.033.000.
15. Sitirejo: 846.408.000.

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk seluruh desa di 38 provinsi di Indonesia.

Tujuan utama dari Dana Desa adalah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, memberdayakan masyarakat desa, meningkatkan kualitas layanan publik, serta mempercepat pembangunan infrastruktur desa serta mendukung program-program pembangunan yang berbasis pada kebutuhan lokal.***

Dialokasikan Kemenkeu, Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 Mencapai Rp256 Miliar

METRO CEPU – Kementerian Keuangan resmi mengumumkan terkait penyaluran Dana Desa tahun 2025 untuk seluruh desa di wilayah Indonesia, termasuk Dana Desa Kabupaten Blora.

Pada tahun 2025 ini, secara nasional, total anggaran Dana Desa yang disalurkan Kementerian Keuangan yakni mencapai sebesar Rp71 triliun.

Sementara total Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 yang akan dicairkan mencapai angka yang cukup signifikan, yakni sekitar Rp 256,6 miliar.

Kebijakan penyaluran Dana Desa ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108 Tahun 2024 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penggunaan, dan Penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2025 yang diterbitkan pada 6 Januari 2025.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersebut, ditetapkan rincian dana desa setiap desa di 38 provinsi di Indonesia tahun anggaran 2025.

Lebih lanjut, dalam PMK tersebut ditegaskan bahwa penggunaan Dana Desa diutamakan untuk mendukung sejumlah program, di antaranya sebagai berikut:

1. Penanganan kemiskinan ekstrem dengan penggunaan Dana Desa paling tinggi 15% untuk BLT Desa dengan target keluarga penerima manfaat dapat menggunakan data pemerintah sebagai acuan.
2. Penguatan desa yang adaptif terhadap perubahan iklim.
3. Peningkatan promosi dan penyediaan layanan dasar kesehatan skala desa termasuk stunting.
4. Dukungan program ketahanan pangan.
5. Pengembangan potensi dan keunggulan desa.
6. Pemanfaatan teknologi dan informasi untuk percepatan implementasi desa digital.
7. Pembangunan berbasis padat karya tunai dan penggunaan bahan baku lokal.
8. Program sektor prioritas lainnya di desa.

Sementara terkait Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025, dalam lampiran PMK tersebut secara rinci menetapkan sebesar Rp 256.669.506.000.

Alokasi Dana Desa Kabupaten Blora tahun 2025 sebesar Rp256,6 miliar itu akan terbagi untuk 271 desa di wilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Dengan alokasi dana sebesar itu, diharapkan Tim Pelaksana Kegiatan di masing-masing desa dapat memanfaatkan dana desa dengan baik dan bertanggung jawab.

Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program sangat penting agar dana desa dapat digunakan seefektif mungkin bagi kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan dana tersebut.

Melalui transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat, diharapkan pembangunan di desa dapat berjalan dengan baik yang tidak hanya mendatangkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial serta perkembangan dan kemajuan desa.***

Korsleting Listrik, Rumah Kayu di Desa Kalen Blora Habis Terbakar

METRO CEPUPeristiwa kebakaran menimpa sebuah rumah kayu di Desa Kalen RT 1 RW 1 Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, pada Jumat, 7 Februari 2025 sekitar pukul 10.00 WIB.

Kebakaran ini diduga disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Menurut laporan polisi yang diterima, kebakaran bermula ketika saksi mata, Wiji Agus, yang sedang menjaga toko pertamini di depan rumahnya, mencium bau seperti bahan kimia.

Setelah mencari sumber bau di dalam rumahnya dan tidak menemukan apa-apa, Wiji Agus keluar rumah dan melihat kepulan asap tebal. Ia kemudian menyadari bahwa rumah milik Sukidjan, yang berada di sebelahnya, telah terbakar. Saksi mata lainnya, Sigit Rika, yang juga merupakan tetangga korban, datang membantu Wiji Agus.

Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah yang terbakar untuk menyelamatkan Sukidjan, yang saat itu masih berada di dalam rumah dan berusaha memadamkan api dengan air. Warga lainnya juga turut membantu menyelamatkan barang-barang milik korban dan berusaha memadamkan api.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.00 WIB setelah petugas pemadam kebakaran dari Cepu, Randublatung, dan PPSDM Migas Cepu tiba di lokasi. Namun, rumah Sukidjan telah ludes terbakar dan sebagian rumah bagian dapur belakang milik Wiji Agus juga ikut terbakar.

Akibat kebakaran ini, Sukidjan dan keluarganya mengalami kerugian материаl sekitar Rp 200 juta. Selain Sukidjan, rumah tersebut juga dihuni oleh dua keluarga lainnya, yaitu keluarga Wijiyanto dan keluarga Sandi Rismanto.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun seluruh penghuni rumah harus kehilangan tempat tinggal dan sebagian besar harta benda mereka.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan warga sekitar, kebakaran diduga disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik yang bersumber dari kamar milik cucu Sukidjan, Fiorentina Gema Astiqomah. Saat kejadian, kamar tersebut dalam keadaan kosong.

Setelah menerima laporan, petugas dari Polsek Kedungtuban, Satpol PP dan Damkar, serta Koramil Kedungtuban segera mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencatat identitas korban dan saksi-saksi, serta menghubungi pemadam kebakaran.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.

“Jika ada kabel yang terkelupas atau instalasi yang sudah tidak layak, segera lakukan perbaikan untuk mencegah terjadinya kebakaran,” kata Kapolsek Kedungtuban, IPTU Setyo Hadi Pramono.***

Bupati dan Wakil Bupati Blora Terpilih Periode 2025-2030 Sampaikan Program 100 Hari Kerja

METRO CEPU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora resmi menetapkan Arief Rohman dan Sri Setyorini resmi ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora Terpilih untuk periode 2025-2030.

Penetapan Arief Rohman dan Sri Setyorini ini dilakukan KPU Kabupaten Blora dalam acara rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blora dalam pemilihan tahun 2024 yang digelar pada Kamis, 9 Januari 2025 di Aula Gedung PKPRI Blora.

Hasil penetapan Arief Rohman dan Sri Setyorini sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora ini tertuang dalam Keputusan KPU Kabupaten Blora Nomor 1 tahun 2025.

Pada kegiatan tersebut juga dilangsungkan pembacaan berita acara pleno, penandatanganan berita acara, pembacaan keputusan dan penandatanganan keputusan penetapan calon terpilih.

Widi Nurintan Ary Kurnianto selaku Ketua KPU Kabupaten Blora secara langsung memimpin jalannya rapat pleno tersebut, dan menyerahkan salinan keputusan.

“Menetapkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blora nomor urut 1 saudara H.Arief Rohman, S.IP, M.Si dan Hj. Sri Setyorini dengan perolehan suara sebanyak 395.827 suara atau 83,75% dari total suara sah, sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Blora dalam pemilihan tahun 2024,” ungkap Widi Nurintan Ary Kurnianto.

Salinan keputusan penetapan diserahkan oleh Ketua KPU Blora kepada pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini, serta kepada para pimpinan partai politik.

Dalam acara yang digelar KPU Kabupaten Blora itu, penetapan Arief Rohman dan Sri Setyorini sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora Terpilih untuk periode 2025-2030 tersebut dihadiri oleh Forkopimda Blora, Bawaslu Blora, dan perwakilan partai politik.

Atas ditetapkannya hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tersebut oleh KPU Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP,M.Si yang sekaligus Bupati Blora petahana, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada segenap pihak, sehingga Pilkada pada periode ini dapat berlangsung lancar,

“Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran KPU Bawaslu atas pelaksanaan seluruh tahapan Pilkada yang berjalan lancar, transparan, dan demokratis,” papar Arief Rohman.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda, TNI-POLRI, Kejaksaan dan segenap masyarakat atas terselenggaranya Pilkada 2024 yang kita laksanakan dengan aman dan kondusif, ini menandakan membuktikan bahwa Blora telah membangun demokrasi yang matang dan bermartabat,” imbuhnya.

Bupati Blora yang akrab disapa Mas Arief itu juga menambahkan, pihaknya turut menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Blora yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin Kabupaten Blora kedepannya.

“Saya bersama dengan Mbak Rini (Sri Setyorini) mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan kepada kami, amanah yang diberikan kepada kami,” ungkap Mas Arief.

“Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blora kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menatap Blora kedepan untuk memajukan Kabupaten Blora,” sambung Mas Arief.

Lebih lanjut, Arief Rohman mengungkapkan bahwa pesta demokrasi sudah selesai dan berlangsung dengan lancar. Untuk itu pihaknya juga ikut menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak, termasuk kepada paslon lainnya.

“Kepada pasangan nomor urut 2, Bapak H. Abu Nafi, S.H., dan Bapak Andhika Adikrishna Gunarjo, S.T., M.B.A., izinkan saya menyampaikan penghormatan atas partisipasi dan kontribusi dalam pesta demokrasi ini. Kompetisi ini bukanlah tentang menang atau kalah, tetapi bagaimana kita bersama-sama menunjukkan komitmen untuk memajukan Kabupaten Blora,” ucap Mas Aref.

Arief Rohman, lanjutnya dikatakan, juga mengajak seluruh pihak dan segenap masyarakat Kabupaten Blora, tanpa memandang pilihan politik pada Pilkada ini, untuk kembali Guyub Rukun Nyawiji, Gumregah mBangun Blora kita tercinta.

“Karena pada akhirnya, kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu melihat Blora menjadi daerah yang lebih baik di masa depan,” tutur Mas Arief.

Lebih lanjut, Arief Rohman menyampaikan bahwa penetapan ini adalah langkah awal bagi kita untuk kembali bekerja bersama, bersinergi, dan Sesarengan mBangun Blora Maju dan Berkelanjutan demi mewujudkan Blora yang unggul, dan berdaya saing.

Ia mengungkapkan bahwa amanah yang kembali diberikan kepada dirinya dan Hj Sri Setyorini, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora untuk periode 2025-2030 ini merupakan tanggung jawab besar yang harus kami jalankan dengan penuh integritas dan komitmen.

“Kedepan, kami mengajak seluruh pihak, seluruh stakeholder, paratai politik dan juga seluruh elemen untuk kita bersama-sama melanjutkan program-program yang telah dirancang sebelumnya dan berinovasi dalam berbagai sektor,” ungkap Mas Arief.

Sementara itu terkait program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Blora Terpilih periode 2025-2030, Mas Arief mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyusunan, di antaranya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Sedang kita susun, tentunya fokusnya adalah ini untuk penyusunan RPJMD. Visi misi yang sudah dibuat ini akan disesuaikan dengan tim dari Bappeda dengan tim penyusun visi misi, untuk nantinya di 2025 apa yang menjadi visi misi kami sudah berjalan,” tandas Mas Arief.***