BerandaBloraCegah Kasus PMK Meningkat: DP4...

Cegah Kasus PMK Meningkat: DP4 Blora Beri Petunjuk Penanggulangan Dini

-

METRO CEPU – Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora (DP4 Blora) secara proaktif memberikan petunjuk penanggulangan dini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sebagai langkah preventif untuk mencegah peningkatan kasus di wilayah Blora.

Sosialisasi ini menyasar para peternak, kelompok tani, serta petugas lapangan, dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai gejala klinis PMK, cara penularan, serta langkah-langkah penanganan awal yang efektif.

DP4 Blora menekankan pentingnya pengawasan intensif terhadap kesehatan hewan ternak, terutama sapi, kerbau, kambing, dan domba, serta penerapan biosekuriti yang ketat, termasuk sanitasi kandang secara rutin, pembatasan lalu lintas hewan ternak, dan isolasi hewan yang menunjukkan gejala PMK.

Selain itu, DP4 Blora juga mengimbau peternak untuk segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan terdekat apabila menemukan hewan ternak yang menunjukkan gejala PMK agar dapat segera dilakukan tindakan penanganan yang tepat dan meminimalisir penyebaran penyakit lebih lanjut.

Upaya pencegahan dini ini diharapkan dapat melindungi populasi hewan ternak di Blora dari ancaman PMK dan menjaga stabilitas ekonomi peternak.

Perihal tersebut dijelaskan Kepala DP4 Blora, Ngaliman, dalam acara sosialisasi penanggulangan PMK di Pendopo Kecamatan Randublatung, Selasa, (7/10/2025). Sosialisai diikuti oleh Kepala Kelurahan, Kepala Desa, Perangkat Desa dan Forkopimcam Randublatung.

Dalam sosialisai tersebut, Kepala DP4 Kabupaten Blora menyampaikan dampak adanya kasus PMK pada hewan ternak membuat turunnya perekonomian peternak di Blora.

Baca Juga:  Perpanjangan Izin Sumur Minyak Tua di Ledok dan Semanggi Blora Masuk Tahap Finalisasi Kementerian ESDM

“Serangan virus PMK ini sangat cepat sekali menyebarnya. Sehingga, kita dulu terpaksa menutup pasar hewan untuk mencegahnya agar tidak lebih meluas atau lebih banyak lagi hewan ternak yang terjangkit virus PMK. Setelah satu bulan tidak ada laporan kasus PMK, pasar hewan kita buka lagi,” jelas Ngaliman dalam acara sosialisasi.

Ngaliman yang akrab disapa Pak Alim membeberkan, mayoritas warga Blora adalah petani dan peternak. “Adanya kasus PMK ini membuat peternak merugi karena harga jual hewan ternak turun,” kata Ngaliman.

Untuk mengantisipasi kasus PMK, DP4 Blora sudah menyiapkan tenaga kesehatan hewan yang terbaik. Hal ini diharapkan agar dapat meningkatkan peternakan di Blora.

“Kita mempersiapkan tenaga kesehatan hewan yang terbaik, yang sudah mengikuti pelatihan-pelatihan di mana-mana. Petugas kita juga sudah melakukan inseminator di berbagai wilayah, untuk akseptor kita termasuk tertinggi, yaitu lebih dari 10 ribu, sehingga diharapkan peternakan di Blora tetap nomor satu di Jawa Tengah,” jelasnya.

Adapun gejala klinis pada ternak mengalami demam tinggi 39-41 derajat Celcius, hipersalivasi atau mengeluarkan banyak air liur, ada lepuh atau erosi pada mulut, lidah dan hidung, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku.

Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan penderita, kontak tidak langsung melalui droplet, leleran hidung, atau keropeng luka kulit, transportasi ternak, peralatan dan kandang, tersebar melalui angin.

Baca Juga:  Kasus PMK Melonjak: DP4 Blora Bakal Perketat Pasar Hewan

Jika menemui gejala PMK, tindakan yang perlu dilakukan adalah, pisahkan antara hewan yang sakit dan sehat, desinfeksi kandang atau semprot kandang menggunakan air campur desinfektan berupa cairan pemutih (sodium hipoklorid) atau pembersih lantai (benzalkonium klorida) atau citrun dengan rincian minimal 2x sehari jika ada kasus PMK, minimal 1x sehari jika dekat kandang kasus PMK, minimal 2 hari sekali di wilayah kasus PMK, minimal 1 Minggu sekali jika belum ada kasus.

“Upayakan agar hewan sakit tetap makan, meskipun nafsu makannya menurun. Jangan panik, jangan jual ternak yang sakit, PMK bisa sembuh dengan penanganan yang tepat, segera lapor pada petugas kesehatan hewan DP4,” terangnya.

Cara mencegah PMK, yaitu: desinfeksi kandang, jangan berikan sisa makanan hewan yang sakit ke yang sehat, vaksinasi.

Ngaliman menegaskan pentingnya upaya pencegahan terhadap penyakit PMK ini. Ia mengajak kepada seluruh stakeholder dan masyarakat agar aktif mengetahui kondisi hewan ternak di sekitar lingkungannya.

“Untuk saat ini zero PMK. Meski demikian, upaya-upaya pencegahan ini agar dimaksimalkan, ini merupakan langkah preventif untuk penyakit PMK pada ternak sapi dan lainnya,” tandasnya.***

Berita Terbaru

spot_img

Berita Terkait