METRO CEPU – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngawen, Blora pada Rabu 22 Oktober 2025 malam, mengakibatkan sejumlah titik mengalami bencana alam.
Sejumlah infrastruktur, seperti jalan dan jembatan terendam air lantaran kawasan aliran Sungai Lusi yang meluap.
Jembatan di Talokwohmojo Sempat Tak Terlihat Akibat Terendam Air
Camat Ngawen, M. Zainuri, dalam laporan resminya menyebutkan, jembatan sementara di Dukuh Temuwoh, Desa Talokwohmojo, sempat terendam air hingga tak terlihat pada Rabu 22 Oktober 2025 sore. Kondisi tersebut terjadi akibat derasnya arus air hujan yang mengguyur sejak sore hari.
Disampaikan, pada Kamis pagi 23 Oktober 2025, sekitar pukul 06.36 WIB, air sudah mulai surut dan jembatan kembali terlihat.
Namun, jembatan masih dipenuhi tumpukan sampah dan bambu yang terbawa arus. “Diperlukan pembersihan agar jalur bisa dilalui kembali,” jelas Camat Zainuri dalam laporan tertulisnya.
Jalan Desa Sendangagung Longsor Tergerus Erosi Sungai Lusi
Selain jembatan di Talokwohmojo, dampak banjir juga terjadi di Desa Sendangagung.
Jalan akses desa yang berada di atas Cekdam Sendangagung (tepat di samping Kantor Desa) mengalami longsor akibat erosi dari aliran Sungai Lusi.
Kerusakan ini menyebabkan jalur tersebut tidak dapat dilalui oleh warga setempat.
Debit Sungai Lusi Mulai Surut
Camat Ngawen melaporkan, kondisi debit air di Sungai Lusi pada Kamis pagi pukul 06.45 WIB sudah mulai berangsur normal.
Meski demikian, tim dari pemerintah kecamatan tetap melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan banjir dan longsor.
Rencana Pembersihan Sampah di Sekitar Sungai dan Jembatan
Hujan deras juga menyisakan permasalahan tumpukan sampah di area sungai dan jembatan di sepanjang aliran Sungai Lusi.
“Setelah air benar-benar surut, akan segera dilakukan pembersihan agar tidak menghambat aliran sungai dan memicu banjir susulan,” tambah Zainuri. ***



