METRO CEPU – Kasus penganiayaan dialami salah seorang guru agama SMK Negeri Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro bernama Zaida Inayati Selasa 25 Februari 2025, pagi. Pelaku adalah Kepala Sekolah SMKN Margomulyo, bernama Paino.
Kapolsek Margomulyo AKP Agus Sugiantara melalui Kanitreskrim Polsek Margomulyo Aipda Dela Reza Fidodudin, menjelaskan, peristiwa tersebut bermula saat korban Zaida Inayati mendapat undangan MGMP di salah satu sekolah di kecamatan Gayam, Bojonegoro pada Senin 24 Februari 2025.
Kemudian orban memberitahu undangan MGMP ke kepala sekolah melalui whatsaps. Namun, kepala sekolah tidak merespon.
” Pada hari Senin itu, kebetulan di SMK Margomulyo tidak ada guru. Jadi menurut kepala sekolah, tidak mengizinkan guru tersebut menghadiri MGMP, ” ujar Reza saat ditemui wartawan pada Kamis, 6 Maret 2025..
Keesokan harinya, lanjut Reza, korban dipanggil kepala sekolah untuk diklarifikasi. Namun saat kepala sekolah memberikan arahan, korban malah mensecroll-scroll handphonenya.
Hal ini membuat kepala sekolah tersinggung dan marah hingga melukai wajah korban
” Korban mengalami luka lecet di sekitar matanya dan divisum di Puskesmas Margomulyo. Kemudian korban lapor ke Polsek Margomulyo,” ujar Reza.
Kedua belah pihak akhirnya di mediasi dengan memanggil suami korban dan kepala sekolah SMK Margomulyo.
Sementara itu korban, saat dikonfirmasi melalui Whatsaps menegaskan bahwa kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Sudah selesai kok Pak,” ujarnya singkat.
Adapun Kepala SMK Negeri Margomulyo, Paino saat dikonfirmasi melalui Whatsaps tidak merespon pertanyaan yang diajukan wartawan.
Salah seorang guru SMK Margomulyo yang enggan disebut namanya mengungkapkan, kepala sekolah tersebut terkadang kalau marah juga teriak-teriak dan melontarkan kata-kata kotor.
” Sering mengolok-olok. Dan bicara kasar. Masak guru dibilang preman pasar. Bodoh kok diperlihatkan. Banyak guru yang merasa tidak nyaman,” ujar guru yang enggan disebutkan namanya tersebut.