Arsip Kategori: Cepu

Polres Blora Kerahkan 580 Personel Amankan Pengesahan Warga Baru PSHT di Cepu

METRO CEPU – Polres Blora kerahkan 580 personel gabungan untuk amankan pengesahan warga baru PSHT di Kecamatan Cepu.

Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto dalam apel gabungan di Kantor Camat Cepu.

Pengamanan diawali dengan pelaksanaan apel gabungan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, di halaman Kantor Camat Cepu, Minggu 6 Juli 2025.

Kekuatan Gabungan dari Berbagai Instansi

Pengamanan tidak hanya melibatkan jajaran internal Polres Blora dan Polsek Eks-Wilayah Cepu, namun juga mendapat dukungan dari unsur eksternal, antara lain; TNI, Satpol PP, Polisi Militer (PM), dan Pamter IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).

Seluruh Pejabat Utama Polres Blora turut hadir dalam apel tersebut sebagai bentuk keseriusan dan koordinasi menyeluruh demi kelancaran agenda PSHT di Cepu.

Dalam arahannya, Kapolres AKBP Wawan Andi Susanto menyampaikan beberapa instruksi penting kepada seluruh personel. Ia menekankan pentingnya engantisipasi kedatangan penggembira PSHT dari luar daerah yang dapat menimbulkan kerumunan tidak terkontrol.

Lalu, menjamin seluruh prosesi pengesahan PSHT berjalan aman, tertib, dan lancar, dan meningkatkan komunikasi dan sinergi antar petugas di lapangan.

“Kita harus memberikan rasa aman tidak hanya kepada peserta, tetapi juga masyarakat sekitar. Sinergi adalah kunci utama,” ujar Kapolres Blora.

Pengamanan Terpadu demi Kegiatan yang Kondusif

Keterlibatan Damkar dalam kegiatanj menjadi penting untuk mengantisipasi potensi kebakaran akibat kerumunan besar, sementara peran Polisi Militer dan Pamter IPSI juga strategis dalam pengawasan internal serta menjaga koordinasi antar kelompok.

Dengan total 580 personel, Polres Blora menegaskan kesiapannya dalam mengawal pengesahan warga baru PSHT di Cepu agar berlangsung dengan kondusif dan tanpa insiden.

Langkah ini menjadi bentuk preventif dalam menjaga stabilitas wilayah, sekaligus menunjukkan dukungan terhadap kegiatan masyarakat yang bersifat budaya dan spiritual. ***

8 Tahun Berdiri Sejak 2017: Patung Arjuna Wiwaha di Kota Cepu Kini Ambrol

METRO CEPU – Struktur bangunan Patung Arjuna Wiwaha yang berada di pusat Kota Cepu, Blora mengalami kerusakan cukup parah pada tapak lantai patung.

Persis pada sisi timur bangunan, ikon Kota Cepu dengan biaya pembangunan mencapai Rp1,3 Miliar itu ambrol, material berupa bata merah, besi beton, dan pecahan semen terlihat berjatuhan ke bawah.

Tampak jelas struktur besi dan reruntuhan Patung Arjuna Wiwaha Cepu menggantung di sisi bangunan.

Berdiri pada tahun 2017, patung Arjuna Wiwaha dibangun di kawasan Taman Seribu Lampu (TSL) Cepu menjadi salah satu ikon dan jujugan wisata alternatif bagi warga warga sekitar.

Menurut keterangan warga, Selasa, 17 Juni 2025, pagi diketahui mengalami kerusakan cukup parah. “Kalau ambrolnya persis jam berapa kurang tahu persis,” kata warga Kecamatan Cepu, Rahmawan.

Lebih lanjut, pihaknya merasa khawatir, jika tidak segera ditangani akan semakin parah. Bahkan, bisa membahayakan pengunjung dan pengguna jalan, karena lokasinya berada di tengah keramaian aktivitas penduduk.

Terpisah, Camat Cepu, Endah Ekawati, menyampaikan, kondisi tersebut telah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora. “Sudah lapor ke DLH,” ujar Camat Cepu.

Sementara itu Kepala DLH Kabupaten Blora, Istadi Rusmanto, mengaku telah mengetahui kondisi kerusakan Patung Arjuna Wiwaha di Cepu.

“Itu karena strukturnya dimakan usia. Dan memang perlu pemeliharaan,” ujar Istadi melalui sambungan telepon.

Dikatakan, bahwa butuh biaya cukup tinggi untuk pemeliharaan. Baik untuk Taman Seribu Lampu maupun Patung Arjuna Wiwaha. “Untuk kerusakan yang saat ini, tetap akan kami perbaiki,” tandasnya.***

Terkait Cepu Raya: Bupati Blora Siap Sinergi dengan Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban

METRO CEPU – Menyambut positif arahan Menteri Koordinator PMK, Prof. Dr. Pratikno, tentang pengembangan kawasan Cepu Raya, Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman menyatakan kesiapan Pemkab Blora untuk menjalin sinergi dengan kabupaten tetangga.

Hal ini disampaikan Arief Rohman usai pertemuan singkat keduanya di Stasiun Cepu, Senin 9 Juni 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Pratikno memproyeksikan Cepu sebagai pusat pertumbuhan ekonomi (ibu kota ekonomi) bagi kawasan yang meliputi Blora, Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi, sementara Blora tetap sebagai pusat pemerintahan.

Pratikno menyoroti kelengkapan infrastruktur dan potensi Cepu Raya, seperti transportasi multimodal (kereta cepat, bandara, bus, tol Ngawi), lembaga pendidikan migas, BUMN, Waduk Karangnongko yang akan datang, Bengawan Solo, serta sektor agraris yang kuat.

Merespon hal itu, Bupati Arief Rohman menyatakan komitmennya. “Terimakasih Pak Menko atas masukan dan arahannya. Konsep pembangunan kawasan Cepu Raya, sinergi dengan beberapa Kabupaten sekitar siap kami upayakan,” ujar Arief Rohman.

Ia lebih lanjut menjelaskan rencana konkret Pemkab Blora. “Kami akan mencoba melakukan pengkajian dan penyusunan road map bersama dengan para Bupati sekitar,” tambahnya.

Kabupaten yang dimaksud adalah Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban, yang bersama-sama dengan Blora diharapkan dapat saling melengkapi dan memajukan daerah masing-masing melalui kolaborasi di bawah payung konsep Cepu Raya.

Pertemuan ini berlangsung saat Menko Pratikno dan keluarga transit di Stasiun Cepu dalam perjalanan pulang ke Jakarta setelah berkunjung ke kampung halamannya di Dolokgede, Tambakrejo, Bojonegoro.

Menko PMK: Cepu Raya Sleeping Giant yang Akan Jadi Lokomotif Ekonomi Kawasan

METRO CEPU – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Pratikno, memproyeksikan kawasan Cepu Raya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masa depan di wilayah perbatasan Blora, Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi.

Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan singkatnya dengan Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, di Stasiun Cepu, Senin 9 Juni 2025.

Menko Pratikno, yang merupakan putra asli Bojonegoro, menyebut Cepu sebagai “Sleeping Giant” atau “Mesin Tidur Pertumbuhan” yang berpotensi besar.

“Cepu (dugaan saya, more than Kota Blora) is a Sleeping Giant… a ‘Sleeping Engine of (Inclusive and Sustainable) Growth’. Blora itu ibu kota pemerintahan, sedangkan Cepu ibu kota ekonomi,” ujarnya kepada Bupati Arief Rohman.

Pratikno menguraikan modal kuat Cepu Raya, antara lain fasilitas transportasi lengkap (stasiun kereta besar dengan parkir luas dan pemberhentian KA Cepat, bandara, terminal bus aktif), lembaga pendidikan strategis milik Kementerian ESDM (PPSDM Migas dan PEM Akamigas), serta kehadiran BUMN seperti Pertamina dan Perhutani.

Ditambah lagi, potensi Waduk Karangnongko yang akan dibangun, aliran Bengawan Solo, tradisi pertanian dan peternakan yang kuat, serta jejaring diaspora masyarakatnya.

“Kedepan Cepu akan tumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Blora, Bojonegoro, Tuban dan Ngawi. Sehingga bisa disebut sebagai kawasan Cepu Raya,” jelas Menko Pratikno.

Ia menekankan pentingnya sinergi antar pemimpin daerah di kawasan tersebut untuk memanfaatkan potensi secara bersama-sama dan saling melengkapi.

Pertemuan ini terjadi saat Menko PMK dan keluarga menunggu Kereta Sembrani di Stasiun Cepu, usai pulang kampung ke Dolokgede, Tambakrejo, Bojonegoro. ***

 

Halal Bihalal Warga Panolan, Rajut Kasih Sayang dan Perkuat Syiar Islam

METRO CEPU – Suasana kebersamaan terasa hangat di Masjid Subulussalam, Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, pada Selasa malam 8 April 2025.

Pemerintah Desa Panolan bersama Takmir Masjid Subulussalam menggelar kegiatan Halal Bihalal dan Silaturahmi Warga.

Acara yang dimulai selepas isya ini dihadiri oleh ratusan warga dari berbagai dukuh di Desa Panolan.

Lantunan hadroh dari grup Nababa El Buthun membuka acara dengan nuansa religius yang khidmat.

Halal bihalal ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan secara bergiliran antar masjid di desa.

Tahun ini, Masjid Subulussalam menjadi tuan rumah dengan mengangkat tema “Kumpul Kudu Kempel, Awor Dadi Akor.”

Kepala Desa Panolan, H. Kurmaeni Kurniawan, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga.

“Atas nama pemerintah desa, kami mohon maaf apabila ada kesalahan selama kami bertugas,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah desa dan lembaga masjid.

“Semoga Masjid Subulussalam semakin semarak dalam syiar Islam dan lebih maju dalam berdakwah,” harapnya.

Sementara itu, Takmir Masjid Subulussalam, H. Rohmat, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak.

“Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu serta kerja keras panitia,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi peran ibu-ibu yang telah menyumbang sajian berupa minuman dan snack.

“Mari ikuti kegiatan ini dengan keikhlasan agar menjadi amalan terbaik kita,” tambahnya.

H. Rohmat juga mengingatkan pentingnya mengamalkan isi QS An-Nahl ayat 92 sebagai pedoman hidup bersama.

Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiyah oleh KH. Asfiror Ridwan dari Bojonegoro.

Dalam ceramahnya, beliau menekankan makna sejati dari halal bihalal sebagai media mempererat kasih sayang.

“Halal bihalal yang baik itu, orang tua memberi maaf, dan yang muda meminta maaf,” ujarnya.

Ia menambahkan, proses itu idealnya dilakukan secara langsung agar menyentuh hati.

“Dengan begitu, akan tumbuh rasa kasih sayang di antara kita setelah halal bihalal,” pungkasnya.

Bocah 10 Tahun di Cepu Tewas Tersengat Listrik Saat Berteduh

METRO CEPU – Seorang bocah laki-laki berinisial JGS (10), warga Kelurahan Ngroto, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, meninggal dunia setelah tersengat listrik dari tiang lampu penerangan jalan.

Peristiwa tragis itu terjadi di Perum GMS, Jalan Nangka No.1, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jumat (28/03/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat dikonfirmasi media blora-ekspres.com melalui sambungan seluler, Kapolsek Cepu, AKP Edi Santosa menjelaskan, bahwa sebelum kejadian, korban tengah bermain di sawah bersama dua temannya, LG (12) dan RF (9).

Ketiganya menggunakan seser atau jaring untuk menangkap ikan di genangan air. Namun, hujan deras memaksa mereka untuk berteduh di depan rumah seorang warga.

“Saat berteduh, korban tanpa sadar memegang tiang lampu penerangan jalan yang terbuat dari besi stainless. Seketika, tubuhnya tersentak dan ia berteriak meminta tolong,” ujar AKP Edi.

LG yang melihat kejadian itu berusaha menarik kaki korban untuk menyelamatkannya. Namun, ia juga ikut tersengat listrik sehingga refleks melepaskan pegangan. Kedua temannya pun panik dan langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar.

Teriakan bocah-bocah itu mengundang perhatian warga. Hermanto (62), yang berada di sekitar lokasi, segera datang bersama beberapa warga lain untuk menolong.

“Warga kemudian memanggil pemilik rumah, Susi Riyana, untuk segera mematikan aliran listrik melalui meteran rumahnya. Setelah aliran listrik dimatikan, tubuh korban akhirnya terlepas dari tiang lampu,” jelas AKP Edi.

Namun, saat itu kondisi korban sudah sangat lemah. Warga segera membawa JGS ke RSNU Cepu untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, dokter yang memeriksa menyatakan bahwa bocah tersebut telah meninggal dunia.

“Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka bakar di telapak tangan kanan dan dada sebelah kanan akibat sengatan listrik,” ungkap AKP Edi.

Kapolsek Cepu memastikan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, terdapat luka bakar pada telapak tangan kanan dan dada akibat aliran listrik.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengecek instalasi listrik di tiang penerangan jalan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas AKP Edi.

Selain itu, AKP Edi juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap fasilitas umum yang berhubungan dengan listrik, terutama saat hujan.

“Jika warga menemukan adanya potensi bahaya listrik, segera laporkan ke pihak berwenang agar dapat segera ditindaklanjuti,” pungkas AKP Edi.

Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak agar lebih waspada terhadap bahaya listrik di tempat umum.***

PAC Gerindra Cepu Berbagi Takjil dan Buka Bersama

METRO CEPU – Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerindra Cepu melakukan pembagian takjil di sekitar Taman Patih Mentaun, Cepu, Sabtu 22 Maret 2025 sore.

Masyarakat dan pengendara kendaraan bermotor menyambut antusias acara tersebut.

Setelah bagi-bagi ratusan takjil, dilanjutkan dengan buka puasa bersama pengurus PAC Gerindra Cepu.

Menurut Ketua PAC Gerindra Cepu Agus Setiawan, kegiatan ini terlaksana berkat dukungan semua pengurus Gerindra.

“Semoga setiap tahun, PAC Gerindra Cepu bisa melakukan bagi-bagi takjil lebih banyak lagi. Dan bisa membantu kaum duafa dan anak yatim piatu di kecamatan Cepu dan sekitarnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Agus berharap, partai Gerindra kabupaten Blora semakin jaya di bawah kepemimpinan Joko Nugroho mantan Bupati Blora.

“Semoga ke depan Gerindra semakin solid dan jaya,” tegasnya.

Wawan salah satu warga Cepu mengatakan, bagi-bagi takjil ini bisa meringankan beban masyarakat. Mengingat harga-harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran cenderung naik.

” Lumayan dapat takjil. Jadi tidak usah beli. Bisa sedikit irit,” ujarnya.

GRIB Jaya PAC Cepu Gelar Jumat Berkah Di Plaza Mustika dan Tuk Buntung

METRO CEPU – Pengurus Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya PAC Cepu DPC Kabupaten Blora, menggelar kegiatan Jumat Berkah pada Jumat 21 Februari 2025 pagi. Acara tersebut digelar di seputar Tuk Buntung dan plaza Mustika Cepu.

Ketua GRIB Jaya PAC Cepu Agus Suyoko melalui humas H. Mugiyanto mengungkapkan, kegiatan ini untuk sedikit meringankan beban masyarakat kalangan bawah khususnya di wilayah Cepu dan sekitarnya.

” InsyaAllah Jumat Berkah ini akan dilaksanakan setiap hari Jumat dengan titik pembagian berbeda-beda,” ujar Mugiyanto atau yang akrab dipanggil Pak Jo Blerong.

Ratusan nasi bungkus tersebut, dibagikan kepada tukang becak, tukang parkir dan warga lain yang membutuhkan.

“Kedepan kegiatan Jumat Berkah ini lebih ditingkatkan. Bukan hanya di wilayah perkotaan tapi juga di wilayah pedesaan. Seperti di pasar Mulyorejo atau Pasar Induk Cepu. Kami ingin menjaga kondusifitas wilayah Cepu dengan menggandeng semua unsur,” imbuhnya sambil berharap anggota GRIB Jaya PAC Cepu untuk meningkatkan kedisiplinannya.

Wulan salah satu warga Cepu menuturkan dengan adanya Jum’at Berkah GRIB Jaya PAC Cepu bisa membantu masyarakat.

” Alhamdulillah GRIB bisa berbagi dan membantu warga Cepu dan sekitarnya.
Kalau bisa setiap Jumat diaksanakan terus menerus dan rutin,” ujar Wulan. ***

Silaturahmi GRIB Jaya Cepu ke MWC NU, Ini Pesan Mereka

METRO CEPU – Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya PAC Cepu (GRIB Jaya Cepu) melakukan silaturahmi ke salah satu tokoh Nahdlatul Ulama di kecamatan Cepu, Senin 10 Februari 2025.

Kedatangan GRIB Jaya PAC Cepu tersebut disambut baik oleh ketua Tanfidyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Cepu, Suharno. Sebelumnya, GRIB juga bersilaturahmi ke Mapolsek Cepu.

Agus Suyoko ketua GRIB Jaya Cepu berharap, silaturahmi ini untuk menjalin keakraban dan kebersamaan dalam kegiatan positif kemasyarakatan.

” Tujuannya supaya kita bisa bersinergi dan kerja sama dengan NU. Beliau juga berharap hal yang sama dengan GRIB, semoga kedepannya kita selalu menjalin hubungan yang harmonis. Selalu bersinergi dan bekerja sama dengan baik, dalam hal yang positif tentunya,” ujar Agus Suyoko.

Sementara itu Suharno ketua Tanfidyah MWC NU Cepu mengungkapkan, pada prinsipnya dalam hal muamalah kegiatan sosial kemasyarakatan, bisa bekerja bareng dan suport. Secara prinsip di NU baik melalui underbow Ansor atau Banser, Muslimat dan Fatayat, insyaalah bisa bersinergi.

” Jadi kami berterima kasih, teman-teman GRIB PAC Cepu bisa bersilaturahmi,” ujarnya.

Dengan banyaknya ormas di Blora, Suharno menjelaskan, selama punya visi misi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya Cepu, Blora dalam hal ikut berpartisipasi sesuai dengan kemampuan dan kompetensi masing-masing, kalau dari bendera apapun akan baik-baik saja.

Semakin banyak ormas, selama kepentingannya tidak kepentingan pribadi atau politik yang spesifik, itu bentuk kepedulian untuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

“Kalau ormas-ormas tersebut bisa terkoordinir Kesbangpolinmas, bisa satu visi, terlepas dari bidang apa yang digarap kalau tujuannya untuk kemaslahatan umat, akan didukung,” imbuhnya.

Tentunya harus dilakukan pembinaan terus menerus, dikarenakan kalau sudah dimasuki kepentingan pribadi, akan bersinggungan dengan masyarakat. Bukan malah kemaslahatan yang didapat tapi malah banyak merugikan.

” Kita juga tahu di Blora ada ormas yang niatnya baik untuk masyarakat, tapi implementasinya kadang bisa memberikan rasa takut dan tidak aman kepada masyarakat,” pungkasnya.***

Polemik Dugaan Korupsi BKM Makmur Santosa Cepu Masih Menggantung

METRO CEPU – Polemik dugaan korupsi di tubuh BKM Makmur Santosa Cepu, Kecamatan Cepu, Blora, hingga saat ini masih menggantung. Proses penyelesaian masih terus berjalan, meski belum ada kejelasan.

Bahkan ada rencana membawa kasus dugaan korupsi BKM Makmur Santosa Cepu tersebut ke polisi. Namun, warga Cepu masih menunda rencana tersebut. “Kami masih koordinasi dengan warga lain, terkait laporan. Intinya masih memberi kesempatan,” ungkap Ketua RW 08 Kelurahan Cepu, Nugroho, Kamis 6 Februari 2025.

Nugroho mengaku tidak terima, uang BKM Makmur Santosa Cepu disalahgunakan. “Gak terima aja, uang e-Warung digunakan “bancakan pengurus”. Pada waktu covid-19 itu, warga susah dan kesulitan. Malah uangnya dibagi-bagi. Kalau dipakai untuk kepentingan warga tidak apa-apa, kami bisa menerima,” ungkapnya.

Dirinya mengaku, punya data penerima aliran dana yang diduga hasil korupsi. “Jumlahnya mencapai ratusan juta,” ujar Nugroho. Hingga saat ini, kata dia, persoalan itu belum ada kejelasan penyelesaiannya. “Sempat ada mediasi, tapi sekarang belum ada tindak lanjut,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Kelurah Cepu telah menyerahkan sepenuhnya proses penyelesaian persoalan tersebut kepada internal pengurus BKM Makmur Santosa Cepu yang baru. “Sudah kami serahkan sepenuhanya kepada BKM,” ujar Lurah Cepu, Eki Novita.

Dirinya mengaku, sejauh ini telah membantu untuk melakukan mediasi. Dia berpesan, kepada pengurus BKM Makmur Santosa Cepu, untuk mengakomodir suara warga. “Kami tidak mungkin terlalu jauh dalam persoalan ini,” jelas Lurah Eki.

Terpisah, Koordinator BKM Makmur Santosa Cepu, Virginia retno W, menyampikan, bahwa sakarang ini, masih dikooridinasikan dengan berbagai pihak untuk lagkah menyelesaiannya. “ Masih dikoordinasikan dengan berbagai pihak,” ungkap wanita yang menjabat sejak Desember 2024 ini.

Yanti, sapaan akrabnya, belum mengetahui pasti akar permasalan yang menerpa BKM Makmur Santosa Cepu. “Saya kurang begitu paham dengan alur dan permasalahannya. Kami masih berupaya agar semua bisa cepat selesai,” kata Yanti. ***

80 Kios di Pasar Induk Cepu Hangus Terbakar, Bangunan Lama Berusia 37 Tahun

METRO CEPU – Sebanyak 80 kios di Blok D Pasar Induk Cepu hangus terbakar pada Minggu 26 Januari 2025 pagi, ternyata bangunan lama berusia 37 tahun.

Menurut Kabid Perdagangan Dindakop UKM Blora Margo Yuwono, puluhan bangunan yang terbakar di Pasar Induk Cepu tersebut merupakan bangunan lama yang terbuat dari kayu. Dibangun tahun 1988 atau 37 tahun lalu.

Sementara, untuk luas bangunan tersebut mencapai 360 meter persegi yang menampung 80 bangunan kios.

Dari pendataan yang dilakukan, terdapat ada 52 titik yang tidak aktif. Lalu ada enam titik yang dipergunakan untuk gudang. “Saat ini yang masih aktif hanya 22 titik,” ungkapnya.

Hingga kini, proses penyelidikan peristiwa kebakaran yang melanda Pasar Induk Cepu masih dilakukan oleh pihak kepolisian.

Dijadwalkan, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Jateng akan menindaklanjuti penyebab kebakaran Pasar Induk Cepu.

“Besok, (Senin 27 Januari 2025) Labfor akan kesini,” ujar Kasatreskrim Polres Blora AKP Selamet.

Sementara, untuk temuan atau hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dirinya enggan menjawab dan meminta untuk menunggu hasil dari pemeriksaan Puslabfor.

Dugaan penyebab insiden kebakaran Pasar Induk Cepu yang menghanguskan puluhan kios belum dapat dijawab oleh pihak kepolisian Polres Blora.

Untuk diketahui, Kebakaran hebat yang melanda Pasar Induk Cepu pada Minggu pagi, 26 Januari 2025, sekitar pukul 05.00 WIB, telah menghanguskan puluhan kios.

Api yang diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu kios, dengan cepat menyebar dan melalap bangunan yang mayoritas terbuat dari material kayu.

“Diduga penyebabnya dari konslet listrik dari kios Pak Fanani, Blok D. Ada sekitar 80 kios yang terbakar,” ujar koordinator Pasar Induk Cepu, Hartono, saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu 26 Januari 2025.

Pedagang berusaha mengeluarkan dagangannya yang belum sempat terbakar. Blok D ini merupakan kios yang mayoritas menjual sepatu, sandal, kosmetik dan pakaian.

Puluhan petugas damkar dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

Puluhan petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP Cepu, PPSDM Migas, dan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dikerahkan untuk memadamkan api, dibantu oleh relawan dan warga setempat. ***

Cerita Korban Kebakaran Pasar Induk Cepu, Kerugian Mencapai Rp500 Juta

METRO CEPU – Puluhan pedagang di Pasar Induk Cepu, mengalami kerugian cukup besar akibat peristiwa kebakaran yang terjadi pada Minggu 26 Januari 2025 pagi.

Warga Perumahan Balun Graha, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Didik, adalah salah satu pedagang di Pasar Induk Cepu yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Kios beserta barang-barang miliknya, berupa pakaian, sepatu, dan sandal, hangus terbakar.

Didik mengetahui Pasar Induk terbakar dari salah satu teman pedagang. Mendengar adanya kebakaran tersebut, ia memerintahkan karyawannya untuk menyelamatkan barang yang ada di dalam kiosnya.

Ternyata api begitu cepat membesar. Sementara karyawannya tidak berani masuk kios. Sedangkan saat itu, baru satu unit pemadam yang sampai di lokasi.

“Pemadam menyemprot air dari sisi sebelah barat. Sehingga api merembet ke kios timur yang jualan bermacam-macam plastik,” ujar Didik dengan muka tegar.

Didik mengungkapkan bahwa kios yang awalnya terbakar masih dalam posisi tertutup. Akibat peristiwa tersebut, dirinya menderita kerugian mencapai Rp500 juta.

“Gak ada yang tersisa. Libur dulu gak jualan. Berbenah dan pindah lokasi. Harapannya segera dibangun lagi sehingga pedagang bisa kembali berjualan,” ujarnya.

Menurutnya, Bupati Blora, Arief Rohman, sempat mendatangi lokasi kebakaran di Pasar Induk Cepu dan memberikan bantuan sembako kepada para korban.

“Ya ini tadi diberi sembako oleh Bupati Blora. Ada mie, telur, dan teh,” pungkas Didik.

Peristiwa Kebakaran melanda Pasar Induk Cepu pada Minggu pagi, 26 Januari 2025, sekitar pukul 05.00 WIB. Puluhan bangunan kios yang terbuat dari kayu, hangus dilalap api.

Kebakaran yang diduga disebabkan korsleting listrik berasal dari kios sepatu Blok D, milik pedagang bernama Fanani.

Blok D ini merupakan kios yang mayoritas menjual sepatu, sandal, kosmetik dan pakaian.

Pedagang berusaha mengeluarkan dagangannya yang belum sempat terbakar.

“Diduga penyebabnya dari konslet listrik dari kios Pak Fanani, Blok D. Ada sekitar 80 kios yang terbakar,” ujar koordinator Pasar Induk Cepu, Hartono, saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu 26 Januari 2025.

Puluhan petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP Cepu, PPSDM Migas, dan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dikerahkan untuk memadamkan api, dibantu oleh relawan dan warga setempat.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara, pihak kepolisiCerita Korban Kebakaran Pasar Induk Cepu, Kerugian Mencapai Rp500 Juta.

Puluhan pedagang di Pasar Induk Cepu, mengalami kerugian cukup besar akibat peristiwa kebakaran yang terjadi pada Minggu 26 Januari 2025 pagi.

Warga Perumahan Balun Graha, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Didik, adalah salah satu pedagang di Pasar Induk Cepu yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Kios beserta barang-barang miliknya, berupa pakaian, sepatu, dan sandal, hangus terbakar.

Didik mengetahui Pasar Induk terbakar dari salah satu teman pedagang. Mendengar adanya kebakaran tersebut, ia memerintahkan karyawannya untuk menyelamatkan barang yang ada di dalam kiosnya.

Ternyata api begitu cepat membesar. Sementara karyawannya tidak berani masuk kios. Sedangkan saat itu, baru satu unit pemadam yang sampai di lokasi.

“Pemadam menyemprot air dari sisi sebelah barat. Sehingga api merembet ke kios timur yang jualan bermacam-macam plastik,” ujar Didik dengan muka tegar.

Didik mengungkapkan bahwa kios yang awalnya terbakar masih dalam posisi tertutup. Akibat peristiwa tersebut, dirinya menderita kerugian mencapai Rp500 juta.

“Gak ada yang tersisa. Libur dulu gak jualan. Berbenah dan pindah lokasi. Harapannya segera dibangun lagi sehingga pedagang bisa kembali berjualan,” ujarnya.

Menurutnya, Bupati Blora, Arief Rohman, sempat mendatangi lokasi kebakaran di Pasar Induk Cepu dan memberikan bantuan sembako kepada para korban.

“Ya ini tadi diberi sembako oleh Bupati Blora. Ada mie, telur, dan teh,” pungkas Didik.

Peristiwa Kebakaran melanda Pasar Induk Cepu pada Minggu pagi, 26 Januari 2025, sekitar pukul 05.00 WIB. Puluhan bangunan kios yang terbuat dari kayu, hangus dilalap api.

Kebakaran yang diduga disebabkan korsleting listrik berasal dari kios sepatu Blok D, milik pedagang bernama Fanani. Blok D ini merupakan kios yang mayoritas menjual sepatu, sandal, kosmetik dan pakaian.

Pedagang berusaha mengeluarkan dagangannya yang belum sempat terbakar.

“Diduga penyebabnya dari konslet listrik dari kios Pak Fanani, Blok D. Ada sekitar 80 kios yang terbakar,” ujar koordinator Pasar Induk Cepu, Hartono, saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu 26 Januari 2025.

Puluhan petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP Cepu, PPSDM Migas, dan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dikerahkan untuk memadamkan api, dibantu oleh relawan dan warga setempat.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.an masih melakukan penyelidikan. ***