METRO CEPU – Ribuan buruh tani tembakau Blora menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) tahap pertama tahun 2025.
Bantuan uang tunai dari DBH Cukai Hasil Tembakau 2025 tersebut mulai disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Blora, pada Senin (10/11/2025) di Kantor Kecamatan Blora.
Peluncuran penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini, bersama Forkopimda Blora kepada perwakilan buruh tani penerima bantuan dari Kecamatan Blora.
Kepala Dinas Sosial P3A Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi mengungkapkan bahwa penyerahan BLT DBH CHT 2025 tahap pertama untuk Kabupaten Blora ini dilakukan pada bulan November.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan penyaluran BLT di BHCHT tahap pertama yang dilaksanakan pada bulan November ini dan ini tahap pertama dan nanti tahap kedua diberikan pada bulan bulan Desember,” terang Luluk.
Berdasarkan data Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora, terdapat 3.888 penerima BLT DBH CHT tahap pertama di Kabupaten Blora.
Masing-masing penerima manfaat, jelas Luluk, pada tahap pertama ini akan menerima bantuan uang tunai senilai Rp600.000.
“Bahwa dasar pelaksanaan ini adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72 tahun 2024, dimana kesejahteraan sosial ini porsinya 50 persen, 20 persen yang untuk industri dan sebagainya, lalu yang 30 persen ini dialokasikan untuk BLT buruh, tani, tembakau. Kemudian dalam BLT ini nanti panjenengan akan terima Rp600 ribu untuk tahap pertama,” papar Luluk
Lebih lanjut, pihaknya juga mengungkapkan, selain Pemkab Blora, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga ikut membantu para buruh di Kabupaten Blora.
“Untuk buruh pabrik rokok itu sejumlah 1.392, untuk buruh tani tembakau sejumlah 796. Sehingga total buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau di Kabupaten Blora sudah dibantu Provinsi kurang lebih 2.188,” jelasnya.
Luluk berharap BLT DBH CHT 2025 ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi penerimanya.
“Kami harapkan tepat sasaran kalau memang ada yang belum tepat sasaran nanti di BLT tahap 2 akan kita verval kembali kita mencoba untuk benar-benar tepat sasaran,” ungkapnya.
BLT DBH CHT 2025: Tak Ada Potongan

Wakil Bupati Hj Sri Setyorini, menegaskan agar BLT DBH CHT tersebut dapat diterima sepenuhnya oleh penerima yang berhak, tanpa ada potongan sepeserpun.
“Bahwa bantuan ini harus diterima dengan utuh, tanpa ada potongan dalam bentuk apapun, dengan alasan apapun, jumlah yang diterima Rp600 ribu rupiah penuh dan tidak boleh dikurangi Rp1 ribu pun,” tegasnya.
Disampaikan, bila kemudian hari ditemukan adanya pemotongan atau pungutan maka hal tersebut akan menjadi perhatian serius dan akan ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Wakil Bupati menjelaskan bahwa adanya BLT DBH CHT ini adalah bentuk kepedulian dan perhatian dari pemerintah kepada buruh tani tembakau yang ada di Kabupaten Blora.
“Ini merupakan wujud nyata perhatian dan kepedulian pemerintah kepada masyarakat, ini khususnya yang tergabung di dalam sektor tembakau yang selama ini telah memberikan konstribusi penting bagi pemerintah,” ungkapnya.
Ia berharap agar bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi dari para buruh tani, dalam,membantu memenuhi kebutuhan pokoknya maupun menghadapi fluktuasi harga.
“Lebih dari itu saya ingin menengangkan bahwa bantuan ini juga sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras panjeringan semua, untuk menjaga keberlangsungan di sektor tembakau di kabupaten Blora,” paparnya.
Wabup meminta agar para masyarakat penerima dapat menggunakan bantuan ini secara bijak dan bertanggungjawab.
“Saya berharap bantuan ini dapat digunakan secara bijak dan bertanggung jawab gunakanlah BLT ini untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga, mendukung pendidikan anak-anak, menjaga kesehatan untuk kebutuhan produktif, yang dapat meningkatkan kesejahteraan jangka panjang, jangan sampai bantuan ini disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” pesannya.
Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Blora juga berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tembakau, agar memberikan manfaat yang lebih luas bagi daerah.
“Pemerintah Kabupaten Blora mendorong para petani dan guru petani tembakau untuk terus meningkatkan produktivitas dengan cara-cara yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Kualitas tembakau yang baik bukan hanya akan meningkatkan pendapatan petani tetapi juga memperkuat posisi Blora sebagai salah satu daerah penghasil tembakau yang berdaya saing,” pungkasnya.***



