Arsip Kategori: Blora

Dialokasikan Kemenkeu, Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 Mencapai Rp256 Miliar

METRO CEPU – Kementerian Keuangan resmi mengumumkan terkait penyaluran Dana Desa tahun 2025 untuk seluruh desa di wilayah Indonesia, termasuk Dana Desa Kabupaten Blora.

Pada tahun 2025 ini, secara nasional, total anggaran Dana Desa yang disalurkan Kementerian Keuangan yakni mencapai sebesar Rp71 triliun.

Sementara total Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025 yang akan dicairkan mencapai angka yang cukup signifikan, yakni sekitar Rp 256,6 miliar.

Kebijakan penyaluran Dana Desa ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108 Tahun 2024 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penggunaan, dan Penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2025 yang diterbitkan pada 6 Januari 2025.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersebut, ditetapkan rincian dana desa setiap desa di 38 provinsi di Indonesia tahun anggaran 2025.

Lebih lanjut, dalam PMK tersebut ditegaskan bahwa penggunaan Dana Desa diutamakan untuk mendukung sejumlah program, di antaranya sebagai berikut:

1. Penanganan kemiskinan ekstrem dengan penggunaan Dana Desa paling tinggi 15% untuk BLT Desa dengan target keluarga penerima manfaat dapat menggunakan data pemerintah sebagai acuan.
2. Penguatan desa yang adaptif terhadap perubahan iklim.
3. Peningkatan promosi dan penyediaan layanan dasar kesehatan skala desa termasuk stunting.
4. Dukungan program ketahanan pangan.
5. Pengembangan potensi dan keunggulan desa.
6. Pemanfaatan teknologi dan informasi untuk percepatan implementasi desa digital.
7. Pembangunan berbasis padat karya tunai dan penggunaan bahan baku lokal.
8. Program sektor prioritas lainnya di desa.

Sementara terkait Dana Desa Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025, dalam lampiran PMK tersebut secara rinci menetapkan sebesar Rp 256.669.506.000.

Alokasi Dana Desa Kabupaten Blora tahun 2025 sebesar Rp256,6 miliar itu akan terbagi untuk 271 desa di wilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Dengan alokasi dana sebesar itu, diharapkan Tim Pelaksana Kegiatan di masing-masing desa dapat memanfaatkan dana desa dengan baik dan bertanggung jawab.

Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program sangat penting agar dana desa dapat digunakan seefektif mungkin bagi kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan dana tersebut.

Melalui transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat, diharapkan pembangunan di desa dapat berjalan dengan baik yang tidak hanya mendatangkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial serta perkembangan dan kemajuan desa.***

Korsleting Listrik, Rumah Kayu di Desa Kalen Blora Habis Terbakar

METRO CEPUPeristiwa kebakaran menimpa sebuah rumah kayu di Desa Kalen RT 1 RW 1 Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, pada Jumat, 7 Februari 2025 sekitar pukul 10.00 WIB.

Kebakaran ini diduga disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Menurut laporan polisi yang diterima, kebakaran bermula ketika saksi mata, Wiji Agus, yang sedang menjaga toko pertamini di depan rumahnya, mencium bau seperti bahan kimia.

Setelah mencari sumber bau di dalam rumahnya dan tidak menemukan apa-apa, Wiji Agus keluar rumah dan melihat kepulan asap tebal. Ia kemudian menyadari bahwa rumah milik Sukidjan, yang berada di sebelahnya, telah terbakar. Saksi mata lainnya, Sigit Rika, yang juga merupakan tetangga korban, datang membantu Wiji Agus.

Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah yang terbakar untuk menyelamatkan Sukidjan, yang saat itu masih berada di dalam rumah dan berusaha memadamkan api dengan air. Warga lainnya juga turut membantu menyelamatkan barang-barang milik korban dan berusaha memadamkan api.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.00 WIB setelah petugas pemadam kebakaran dari Cepu, Randublatung, dan PPSDM Migas Cepu tiba di lokasi. Namun, rumah Sukidjan telah ludes terbakar dan sebagian rumah bagian dapur belakang milik Wiji Agus juga ikut terbakar.

Akibat kebakaran ini, Sukidjan dan keluarganya mengalami kerugian материаl sekitar Rp 200 juta. Selain Sukidjan, rumah tersebut juga dihuni oleh dua keluarga lainnya, yaitu keluarga Wijiyanto dan keluarga Sandi Rismanto.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun seluruh penghuni rumah harus kehilangan tempat tinggal dan sebagian besar harta benda mereka.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan warga sekitar, kebakaran diduga disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik yang bersumber dari kamar milik cucu Sukidjan, Fiorentina Gema Astiqomah. Saat kejadian, kamar tersebut dalam keadaan kosong.

Setelah menerima laporan, petugas dari Polsek Kedungtuban, Satpol PP dan Damkar, serta Koramil Kedungtuban segera mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencatat identitas korban dan saksi-saksi, serta menghubungi pemadam kebakaran.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.

“Jika ada kabel yang terkelupas atau instalasi yang sudah tidak layak, segera lakukan perbaikan untuk mencegah terjadinya kebakaran,” kata Kapolsek Kedungtuban, IPTU Setyo Hadi Pramono.***

Dinas Pendidikan Blora Pantau Kasus Pengerusakan Aset Sekolah

METRO CEPU – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, mengungkapkan bahwa pihaknya masih memonitor perkembangan kasus pengerusakan aset sekolah yang melibatkan puluhan siswa SMPN 1 Randublatung.

“Biar dilihat dulu konstruksi kasusnya,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi, belum lama ini.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Nuril Huda, menyatakan bahwa pihaknya memberikan kesempatan kepada sekolah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Menurut saya ini memang ada dua sisi yang berbeda, sudut pandang sekolah, dan sudut pandang wali murid. Namun, jika memang tindakan itu tidak dibenarkan, karena apapun alasannya barang itu merupakan aset,” jelasnya.

Nuril Huda juga berharap agar media dapat memberitakan kasus ini secara proporsional dan tidak condong sebelah.

“Semoga segera diselesaikan dengan baik. Dan kami berharap media bisa berada di tengah,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, dugaan perusakan aset sekolah berupa puluhan monitor dan CPU komputer yang dilakukan oleh puluhan siswa SMPN 1 Randublatung menjadi sorotan wali murid.

Diduga, tembaga yang berada di dalam perangkat komputer diambil, sehingga banyak komponen monitor dan CPU yang pecah dan rusak.

Akibatnya, pihak sekolah meminta para siswa yang diduga terlibat untuk mengganti aset yang rusak.

Namun, sejumlah wali murid memprotes keputusan tersebut. Mereka mengklaim bahwa bukti yang ada tidak cukup kuat untuk menuduh anak-anak mereka.

Untuk diketahui, puluhan siswa dari kelas 7 hingga kelas 9 yang diduga sebagai pelaku perusakan.

Pihak sekolah pun mengambil tindakan dengan memanggil wali murid yang diduga terlibat perusakan, pada, 22 Januari 2025 lalu.

“Bukti CCTV tidak ada, kok sekolah bisa menyimpulkan anak yang tidak terlibat juga disuruh mengganti,” ujar salah seorang wali murid berinisial S, Minggu 26 Januari 2025.

Dari pengakuan anaknya, menurut dia, anaknya hanya melihat dari luar pagar, tidak ikut masuk ke dalam pagar dan ikut melakukan perusakan.

“Bukan nominal uangnya, iya kami siap akan ikut urunan mengganti. Tetapi mestinya adil. Siapa yang pelaku utama, siapa saksinya, adakah dalangnya, kan harus jelas,” ujarnya setengah bertanya.

Dirinya pun setuju, jika anak yang terlibat diberikan sanksi, sebagai efek jera. Tetapi mestinya sekolah juga berperan untuk membentuk karakter siswanya.

“Jika memang terbukti salah ya disanksi tidak masalah, tetapi kronologinya pun harus jelas,” tandasnya.

Wali murid yang mewanti-wanti namanya tidak ditulis itu pun menyayangkan kejadian tersebut.

Jika memang komponen komputer itu masih berfungsi, kenapa tidak diamankan didalam gedung yang aman dan tertutup.

Tetapi justru meletakkan barang elektronik tersebut di luar hanya beratap genteng yang sudah banyak yang pecah.

“Dengan kondisi genteng banyak yang pecah, otomatis kan barang tersebut juga kehujanan? Logikanya kan memang sudah rusak. Meskipun secara hukum, anak yang merusak tetap salah,” bebernya.

Sementara itu, wali murid lain, juga mempertanyakan keaslian kejadian tersebut.

Menurutnya, setelah anaknya diintrogasi, didapat keterangan bahwa anaknya tidak berada dilokasi saat peristiwa perusakan itu terjadi.

“Namanya anak, ada rame-rame kan nalurinya ingin tahu. Tapi tiba-tiba juga dipanggil untuk ikut mengganti. Padahal posisinya sedang hujan, dan sedang berteduh di mushola,” katanya.

Kemudian, beredar kabar, jika terduga pelaku perusakan ada 48 anak. Mereka telah dikenakan denda untuk mengganti ratusan ribu rupiah.

Kepala SMPN 1 Randublatung, Nur Yahya, yang berhasil dikonfirmasi menjelaskan, jika ada 20 monitor dan 10 CPU yang dirusak.

“Barang itu kami simpan dibelakang kelas memang. Sudah kita pagar dan kita kunci. Karena sekolah kami sedang ada rehab sehingga kekurangan ruangan jika harus menyimpan didalam. Dari informasi yang kami gali ada anak-anak yang melompat pagar kemudian melakukan perusakan,” ujarnya.

Setelah sekolah mengumpulkan informasi, siapa saja yang diduga ikut melakukan perusakan, kemudian sekolah mengumpulkan wali murid untuk membahas peristiwa tersebut.

“Kami hanya minta untuk bisa diganti, kami tidak memperpanjang persoalan. Karena mereka anak-anak kami sendiri,” jelasnya.

Terkait, besaran nominal per orang untuk mengganti, Yahya mengaku tidak tahu menahu. Karena wali murid membuat grup dan kesepakatan sendiri.

“Kami justru tidak tahu, berapa iurannya. Kami hanya minta barang diganti barang saja. Misal mau beli monggo dibahas sendiri, sekolah tidak mau jika diminta untuk membelikan,” tandasnya.***

Puluhan Siswa SMPN 1 Randublatung Diduga Rusak Komputer, Wali Murid Protes

METRO CEPU – Dugaan perusakan aset sekolah berupa puluhan monitor dan CPU komputer yang dilakukan oleh puluhan siswa SMPN 1 Randublatung menjadi sorotan wali murid.

Diduga, tembaga yang berada di dalam perangkat komputer diambil, sehingga banyak komponen monitor dan CPU yang pecah dan rusak.

Akibatnya, pihak sekolah meminta para siswa yang diduga terlibat untuk mengganti aset yang rusak.

Namun, sejumlah wali murid memprotes keputusan tersebut. Mereka mengklaim bahwa bukti yang ada tidak cukup kuat untuk menuduh anak-anak mereka.

Untuk diketahui, puluhan siswa dari kelas 7 hingga kelas 9 yang diduga sebagai pelaku perusakan. Pihak sekolah pun mengambil tindakan dengan memanggil wali murid yang diduga terlibat perusakan, pada, 22 Januari 2025 lalu.

“Bukti CCTV tidak ada, kok sekolah bisa menyimpulkan anak yang tidak terlibat juga disuruh mengganti,” ujar salah seorang wali murid berinisial S, Minggu 26 Januari 2025.

Dari pengakuan anaknya, menurut dia, anaknya hanya melihat dari luar pagar, tidak ikut masuk ke dalam pagar dan ikut melakukan perusakan.

“Bukan nominal uangnya, iya kami siap akan ikut urunan mengganti. Tetapi mestinya adil. Siapa yang pelaku utama, siapa saksinya, adakah dalangnya, kan harus jelas,” ujarnya setengah bertanya.

Dirinya pun setuju, jika anak yang terlibat diberikan sanksi, sebagai efek jera. Tetapi mestinya sekolah juga berperan untuk membentuk karakter siswanya.

“Jika memang terbukti salah ya disanksi tidak masalah, tetapi kronologinya pun harus jelas,” tandasnya.

Wali murid yang mewanti-wanti namanya tidak ditulis itu pun menyayangkan kejadian tersebut.

Jika memang komponen komputer itu masih berfungsi, kenapa tidak diamankan didalam gedung yang aman dan tertutup.

Tetapi justru meletakkan barang elektronik tersebut di luar hanya beratap genteng yang sudah banyak yang pecah.

“Dengan kondisi genteng banyak yang pecah, otomatis kan barang tersebut juga kehujanan? Logikanya kan memang sudah rusak. Meskipun secara hukum, anak yang merusak tetap salah,” bebernya.

Sementara itu, wali murid lain, juga mempertanyakan keaslian kejadian tersebut.

Menurutnya, setelah anaknya diintrogasi, didapat keterangan bahwa anaknya tidak berada dilokasi saat peristiwa perusakan itu terjadi.

“Namanya anak, ada rame-rame kan nalurinya ingin tahu. Tapi tiba-tiba juga dipanggil untuk ikut mengganti. Padahal posisinya sedang hujan, dan sedang berteduh di mushola,” katanya.

Kemudian, beredar kabar, jika terduga pelaku perusakan ada 48 anak. Mereka telah dikenakan denda untuk mengganti ratusan ribu rupiah.

Kepala SMPN 1 Randublatung, Nur Yahya, yang berhasil dikonfirmasi menjelaskan, jika ada 20 monitor dan 10 CPU yang dirusak.

“Barang itu kami simpan dibelakang kelas memang. Sudah kita pagar dan kita kunci. Karena sekolah kami sedang ada rehab sehingga kekurangan ruangan jika harus menyimpan didalam. Dari informasi yang kami gali ada anak-anak yang melompat pagar kemudian melakukan perusakan,” ujarnya.

Setelah sekolah mengumpulkan informasi, siapa saja yang diduga ikut melakukan perusakan, kemudian sekolah mengumpulkan wali murid untuk membahas peristiwa tersebut.

“Kami hanya minta untuk bisa diganti, kami tidak memperpanjang persoalan. Karena mereka anak-anak kami sendiri,” jelasnya.

Terkait, besaran nominal per orang untuk mengganti, Yahya mengaku tidak tahu menahu. Karena wali murid membuat grup dan kesepakatan sendiri.

“Kami justru tidak tahu, berapa iurannya. Kami hanya minta barang diganti barang saja. Misal mau beli monggo dibahas sendiri, sekolah tidak mau jika diminta untuk membelikan,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian berapa nilai iuran per orang untuk mengganti komputer yang rusak. ***

Jejak Meninggalnya 3 Kepala Desa di Kedungtuban: Desa Pulo dan Tanjung Sudah Ada Pengganti, Ketuwan Masih Kosong

METRO CEPU – Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, tiga kepala desa di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, telah meninggal dunia.

Kepergian Kepala Desa Pulo pada tahun 2021 dan Kepala Desa Tanjung pada tahun 2022 telah disusul dengan meninggalnya Kepala Desa Ketuwan pada awal tahun ini, tepatnya pada 9 Januari 2025.

Meskipun pemilihan kepala desa antarwaktu telah dilaksanakan untuk mengisi kekosongan jabatan di Desa Pulo dan Desa Tanjung, posisi Kepala Desa Ketuwan hingga Kamis 23 Januari 2025, masih kosong.

Bahkan, belum ada pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa ketuwan yang megang kendali pemerintahan desa setempat.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pelayanan publik di desa.

Sekretaris Desa Ketuwan, Wafie, mengungkapkan pentingnya Pjs segera ditunjuk Pjs untuk memastikan kelancaran segala urusan pemerintahan desa.

Dia berharap ada PNS yang segera ditugaskan sebagai Pjs agar pelayanan kepada masyarakat tetap optimal.

“Sehingga desa benar-benar berjalan segala lini,” ujarnya, belum lama ini.

Meskipun demikian, Wafie mengklaim bahwa pelayanan dasar di desa sejauh ini masih berjalan seperti biasa, termasuk dalam hal surat-menyurat dan persiapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Sementara itu, Ahmad Zaenal K, Kasi Pemerintahan Kecamatan Kedungtuban, menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah kabupaten.

Namun, hingga saat ini belum ada keputusan terkait penunjukan Pjs Kepala Desa Ketuwan.

Penundaan penetapan APBDes Desa Ketuwan dikhawatirkan semakin memperumit situasi.

Rencana awal untuk menetapkan APBDes pada Desember 2024 terpaksa ditunda akibat sakitnya kepala desa sebelumnya.

Kini, dengan meninggalnya kepala desa, proses penetapan APBDes harus kembali ditunda hingga ada Pjs yang ditunjuk.

“Sebenernya mendesak untuk pegisian Pjs Kepala Desa Ketuwan,” katanya. ***

Upaya Penculikan, Sekretaris Desa Sogo Laporkan Tiga Rekan Kerja ke Polisi

METRO CEPU – Sekretaris Desa Sogo, Sukirno, mengambil langkah hukum dengan melaporkan tiga rekan sekantornya ke Polres Blora pada Selasa, 14 Januari 2025 lalu, atas dugaan percobaan penculikan.

Tindakan ini dilakukan setelah insiden yang terjadi pada Sabtu dini hari, 16 November 2024, yang melibatkan Kaur Keuangan, Ketua RT, dan anggota BPD Desa Sogo.

Seperti diketahui, terdapat ketegangan internal di Desa Sogo antara Sekdes dan Kaur Keuangan yang dipicu oleh saling curiga terkait proyek desa yang mereka kelola.

Usai melapor ke Mapolres Blora, Sukirno menyatakan bahwa ia, atas nama pribadi, melaporkan tiga orang sekaligus: Kuwatono (57) Kaur Keuangan, Didik Sugiyanto (43) ketua RT, dan Lilik Haryono (47) anggota BPD Desa Sogo.

“Mereka saya laporkan atas dugaan upaya penculikan dan memasuki pekarangan orang lain tanpa izin. Ini jelas pidana murni sesuai KUHP Pasal 167 Ayat 1,” tegas Sukirno pada Kamis 16 Januari 2025.

Sukirno menjelaskan bahwa percobaan penculikan terjadi pada Sabtu dini hari, 16 November 2024, sekitar pukul 02.30 WIB. Ketiga orang terlapor datang ke rumahnya di RT 01/1 Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban, Blora. Mereka mematikan meteran listrik sehingga lampu padam.

“Kuwatono kemudian berteriak-teriak, setelah tahu saya ada di luar rumah, sambil menunjuk tangan ke arah saya,” ungkap Sukirno.

Setelah ketiganya masuk, terjadi cekcok mulut. Sukirno dipaksa masuk ke mobil Xenia silver dengan Nopol W 1565 RW.

“Saat saya bertanya, akan dibawa ke mana, mereka menjawab kalau saya mau dibawa ke kantor polisi. Kami sempat cekcok lagi di dalam mobil,” jelas Sukirno.

Karena kejadian itu, Sukirno melaporkan ketiganya. “Saya akui kami sedang berselisih, tapi cara mereka seperti itu sudah merupakan tindak pidana, sehingga saya harus melaporkan kasus ini ke polisi,” tandasnya.

Sukirno berharap laporannya segera ditindaklanjuti oleh petugas untuk mendapatkan keadilan. “Ini negara hukum, saya warga negara meminta keadilan. Siapa salah harus dihukum,” tegasnya.

Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, saat dikonfirmasi terkait laporan ini membenarkan adanya laporan masuk dari Desa Sogo. “Iya benar, ada laporan masuk, baru kemarin,” jawabnya singkat.***

Pengumuman Resmi DPRD Blora, Bupati dan Wakil Bupati Blora Terpilih 2024

METRO CEPU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora resmi mengumumkan pasangan Arief Rohman, dan Sri Setyorini sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora terpilih tahun 2024.

Pengumuman ini dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Blora, pada Kamis 16 Januari 2025.

Rapat DPRD Blora ini juga mencakup pengumuman pengusulan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kabupaten Blora, Mustopa, secara resmi mengumumkan pasangan calon nomor urut satu, Arief Rohman dan Sri Setyorini, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora terpilih, dengan perolehan suara sebanyak 395.827 suara.

Dikatakan Mustopa, pengumuman ini merupakan tindak lanjut atas usulan pengesahan pasangan calon terpilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora yang akan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Tengah.

“Berdasarkan ketentuan Pasal 160 dan 160a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, ditegaskan bahwa pengesahan calon bupati dan wakil bupati terpilih ditetapkan berdasarkan KPU, yang kemudian disampaikan DPRD Blora ke Kementerian Dalam Negeri melalui gubernur,” ujar Mustopa.

Pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Hasil Pilkada 2020

Mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 27/PUU-XXII/2024, Mustopa menyampaikan bahwa pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati hasil Pilkada 2020, yakni Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati, akan dilakukan bersamaan dengan pelantikan pasangan terpilih hasil Pilkada serentak Tahun 2024.

Proses pemberhentian ini juga akan diusulkan oleh Pimpinan DPRD kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Gubernur untuk mendapatkan penetapan resmi.

Dalam kesempatan tersebut, Mustopa atas nama DPRD Kabupaten Blora menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas pengabdian Bupati dan Wakil Bupati periode 2021–2024.

“Tak lupa kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa pengabdian dan dedikasinya selama menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2021–2024. Semoga apa yang telah saudara angkat untuk kemajuan daerah bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Blora,” imbuhnya.

Rapat paripurna ini dihadiri oleh Forkopimda Blora, Ketua DPRD beserta anggota, pasangan calon nomor urut satu, para ketua partai politik, kepala perangkat daerah, camat se-Kabupaten Blora, pimpinan instansi vertikal, pimpinan BUMN dan BUMD, pimpinan organisasi masyarakat, serta tokoh adat.

Imbas Wabah PMK, Omset Pedagang Daging Sapi Turun Drastis

METRO CEPU – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), berakibat pada penurunan penjualan daging sapi di Pasar Sido Makmur Blora.

Pembeli daging sapi semakin sepi dan merasa was-was, ini menyebabkan omset pedagang daging menurun hingga 50 persen.

Salah satu pedagang daging sapi, Ahmad Choirudin, di Pasar Sido Makmur Blora, mengaku mengalami penurunan omset penjualan daging selama seminggu terakhir.

Sejak mewabahnya PMK di Blora, pembeli daging sapi menjadi sepi dan merasa was-was.

“Omset jualan daging dan pembelinya berkurang banyak, ada sekitar 50 persen. Ditambah, pembeli juga pada ketakutan untuk beli daging sapi sejak ada virus wabah PMK,” ungkap Ahmad, Minggu 12 Januari 2025.

Menurut Ahmad, kondisi PMK saat ini membuat pasar khusus los daging menjadi sepi.

Biasanya, ia memotong dua atau tiga ekor sapi, namun dalam seminggu terakhir, Ahmad hanya memotong satu ekor saja.

“Yang biasanya terjual 100 kilogram per hari, sekarang hanya terjual 30 sampai 40 kilogram saja. Pedagang daging yang biasanya habis dan tutup jam 8 pagi, kini jam 9 pagi saja masih ada yang lebih dari separuh belum terjual,” ujarnya.

Ahmad mengatakan, banyak pedagang khususnya di los daging yang mengeluh sepi akibat wabah PMK yang masih tinggi. Menurutnya, wabah PMK akan mereda dalam kurun waktu satu bulan.

“Berharapnya ya ke Dinas Peternakan Blora agar bisa menangani wabah PMK. Ditambah, pembeli tidak perlu takut membeli daging di pasar, karena sudah ada pemeriksaan dari petugas kesehatan,” katanya.

Ahmad menambahkan, harga daging sapi saat ini masih stabil. Daging berkualitas baik dijual seharga Rp130 ribu per kilogram, sedangkan daging biasa dijual seharga Rp 120 ribu per kilogram.

“Intinya sekarang harus menjaga kualitas daging sapi dan meyakinkan para pembeli bahwa kami tidak menyembelih sapi yang terkena PMK,” ucapnya.

Salah satu pembeli daging sapi, Martingah, mengaku was-was dengan adanya wabah PMK yang terjadi pada hewan ternak sapi.

Namun, ia tidak takut selama mengolah daging dengan benar, karena kemungkinan besar virus yang ada di daging bisa mati.

“Membeli daging di pasar itu sudah langganan. Rasa was-was sih ada. Asal mengolahnya benar dan tanek kalau istilah Jawa itu insyaallah virusnya mati dan aman dikonsumsi untuk tubuh,” ucapnya.***

Arief Rohman dan Sri Setyorini Resmi Ditetapkan KPU Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora 2025-2030

METRO CEPU – Arief Rohman dan Sri Setyorini resmi ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora periode 2025-2030 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora.

Penetapan Arief Rohman dan Sri Setyorini ini dilakukan KPU Kabupaten Blora dalam acara rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blora dalam pemilihan tahun 2024 yang digelar pada Kamis, 9 Januari 2025 di Aula Gedung PKPRI Blora.

Dalam acara yang digelar KPU Kabupaten Blora itu, penetapan Arief Rohman dan Sri Setyorini sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora terpilih periode 2025-2030 tersebut dihadiri oleh Forkopimda Blora, Bawaslu Blora, dan perwakilan partai politik.

Pada kegiatan tersebut juga dilangsungkan pembacaan berita acara pleno, penandatanganan berita acara, pembacaan keputusan dan penandatanganan keputusan penetapan calon terpilih.

Adapun hasil penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Kabupaten Blora Nomor 1 tahun 2025. Salinan keputusan penetapan diserahkan kepada pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini, serta kepada para pimpinan partai politik.

Ketua KPU Blora Widi Nurintan Ary Kurnianto secara langsung memimpin jalannya rapat pleno tersebut, dan menyerahkan salinan keputusan.

“Menetapkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blora nomor urut 1 saudara H.Arief Rohman, S.IP, M.Si dan Hj. Sri Setyorini dengan perolehan suara sebanyak 395.827 suara atau 83,75% dari total suara sah, sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Blora dalam pemilihan tahun 2024,” ungkap Ketua KPU Blora Widi Nurintan Ary Kurnianto.

Atas ditetapkanya hasil Pilkada 2024 tersebut oleh KPU Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP,M.Si yang sekaligus Bupati Blora petahana, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada segenap pihak,sehingga Pilkada kali ini dapat berlangsung lancar,

“Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran KPU Bawaslu atas pelaksanaan seluruh tahapan Pilkada yang berjalan lancar, transparan, dan demokratis, kami mengucpkan terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda, TNI-POLRI, Kejaksaan dan segenap masyarakat atas terselenggaranya Pilkada 2024 yang kita laksanakan dengan aman dan kondusif, ini menandakan membuktikan bahwa Blora telah membangun demokrasi yang matang dan bermartabat,” papar Arief Rohman.

Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu menambahkan, pihaknya turut menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Blora yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin Kabupaten Blora kedepannya.

“Saya bersama dengan Mbak Rini (Sri Setyorini) mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan kepada kami, amanah yang diberikan kepada kami. Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blora kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menatap Blora kedepan untuk memajukan Kabupaten Blora,” ungkap Mas Arief.

Arief Rohman mengungkapkan bahwa pesta demokrasi sudah selesai dan berlangsung dengan lancar. Untuk itu pihaknya juga ikut menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak, termasuk kepada paslon lainnya.

“Kepada pasangan nomor urut 2, Bapak H. Abu Nafi, S.H., dan Bapak Andhika Adikrishna Gunarjo, S.T., M.B.A., izinkan saya menyampaikan penghormatan atas partisipasi dan kontribusi dalam pesta demokrasi ini. Kompetisi ini bukanlah tentang menang atau kalah, tetapi bagaimana kita bersama-sama menunjukkan komitmen untuk memajukan Kabupaten Blora,” imbuh Mas Aref.

Lebih lanjut, Arief Rohman, mengajak seluruh pihak dan segenap masyarakat Kabupaten Blora, tanpa memandang pilihan politik pada pilkada ini, untuk kembali Guyub Rukun Nyawiji, Gumregah mBangun Blora kita tercinta.

“Karena pada akhirnya, kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu melihat Blora menjadi daerah yang lebih baik di masa depan,” sambung Mas Arief.

Disampaikannya, penetapan ini adalah langkah awal bagi kita untuk kembali bekerja bersama, bersinergi, dan Sesarengan mBangun Blora Maju dan Berkelanjutan demi mewujudkan Blora yang unggul, dan berdaya saing.

Mas Arief mengungkapkan bahwa amanah yang kembali diberikan kepada dirinya dan Hj Sri Setyorini, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blora untuk periode 2025-2030 ini adalah tanggung jawab besar yang harus kami jalankan dengan penuh integritas dan komitmen.

“Kedepan, kami mengajak seluruh pihak, seluruh stakeholder, paratai politik dan juga seluruh elemen untuk kita bersama-sama melanjutkan program-program yang telah dirancang sebelumnya dan berinovasi dalam berbagai sektor,” pungkas Mas Arief.***