METRO CEPU – Tragedi Kebakaran sumur minyak tradisional di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyisakan duka mendalam.
Hingga Senin pagi 18 Agustus 2025, tiga orang warga dinyatakan meninggal dunia, sementara dua korban lainnya dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta karena luka bakar serius.
Kabid Pelayanan RSUD dr R Soetijono Blora, dr Farida Laela, menjelaskan, pada Minggu 17 Agustus 2025, siang ada lima korban yang dibawa ke RSUD Blora. Dari jumlah itu, satu korban sudah dalam kondisi meninggal dunia setiba di rumah sakit.
“Dari lima korban, satu sudah dalam kondisi meninggal dunia, dengan inisial Ny. T,” jelasnya.
Empat korban lain mengalami luka bakar berat antara 70–95 persen. Karena kondisi tidak memungkinkan ditangani di RSUD Blora, pihak rumah sakit mengajukan rujukan melalui Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE).
“Keempat korban perlu penanganan khusus oleh dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi. Di sini (RSUD Blora) tidak tersedia, jadi harus dirujuk,” jelas dr Farida.
Namun, pada Minggu malam pukul 22.00 WIB, sistem rujukan hanya menerima dua korban, yakni anak berusia 1 tahun dengan inisial AD dan ibunya, Ny. Y, 30 tahun. Keduanya segera dibawa ke RSUP Dr. Sardjito pada pukul 23.00 WIB.
Dua korban lainnya, lanjut Farida, Ny. S, 52 tahun, dan Ny. W, 56 tahun, masih menunggu persetujuan rujukan. Namun, nahas keduanya meninggal dunia di RSUD Blora akibat luka bakar 95 persen.
“Ny. S meninggal pukul 01.22 WIB, lalu Ny. W menyusul pukul 06.55 WIB,” ungkap dr Farida.
Dengan demikian, kata Farida, hingga Senin pagi jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi ini mencapai tiga orang, sementara dua korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUP dr. Sardjito dengan kondisi luka bakar 78–80 persen.
“Semua korban perempuan, kecuali satu anak laki-laki yang kini dirawat di Sardjito,” tambahnya.
Untuk diketahui, Sebanyak 50 KK mengungsi ke rumah kerabat, sementara hewan ternak juga dievakuasi, terdiri dari enam ekor sapi dan tiga kambing.
Kebakaran yang terjadi sejak Minggu, 17 Agustus 2025 pukul 12.30 WIB itu juga mengakibatkan kerusakan rumah warga. Satu rumah rusak berat dan tiga rumahh mengalami rusak sedang.
Hingga hari ini, hingga pukul 06.30 WIB, semburan gas dan kobaran api dari sumur minyak pengeboran baru itu, masih belum berhasil dipadamkan.
Tim gabungan dari BPBD Blora, Damkar Satpol PP, Damkar Pertamina Cepu, Polsek Bogorejo, Koramil Bogorejo, perangkat desa, serta warga masih berjibaku melakukan pemadaman dan pemantauan di lokasi.
“Untuk update semburan mulai berkurang. Hari ini rencananya akan dilakukan pemadaman oleh tim gabungan,” ujar Tim Reaksi Cepat BPBD Blora, Agung Triyono. ***